candi-kalasanCANDI KALASAN ini terletak 50 meter di sebelah selatan Jalan Yogya – Solo, tepatnya di Kalibening, Desa Tirtomartani, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman DIY.

Bangunan candi yang mempunyai tinggi 34 meter, panjang dan lebar 45 meter ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian bawah atau kaki candi,tubuh candi dan atap candi. Bagian terbawah candi merupakan kaki candi yang berdiri di sebuah alas batu yang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 45 meter dan sebuah batur lebar. Di bagian ini terdapat tangga masuk yang dihiasi dengan makara di bagian ujung tangga. Di sekeliling kaki candi terdapat hiasan sulur-suluran yang keluar dari sebuah pot bunga atau jambangan.

Tubuh candi berbentuk bujur sangkar dengan beberapa penampilan yang menjorok keluar di tengah sisinya. Pada bagian tenggara terdapat bilik yang dapat dimasuki melalui bilik penampil sisi timur. Di dalam bilik tersebut terdapat singgasanabersandaran yang dihiasi pola singa yang berdiri di atas punggung seekor gajah. Pada bagian luar tubuh candi terdapat relung yang dihiasi figur tokoh dewa dalam posisi berdiri dengan memegang bunga teratai.

Pada setiap pintu masuk, dari sisi utara dan selatan, terdapat hiasan kala. Di bagian jengger terdapat hiasan kuncup-kuncup bunga, daun-daunan dan sulur-suluran. Bagian atas dihiasi pohon dewata dan lukisan awan beserta penghuni khayangan yang sedang memainkan bunyi-bunyian diantaranya pembawa gendang, rebab, kerang dan camara. Bagian atap candi terdapat kubus yang dianggap sebagai kemuncak Gunung Semeru yang disekitarnya terdapat beberapa stupa.

Batas antara atap dan tubuh candi terdpat hiasan bunga makhlukkayangan yang berbadan kerdil disebut gana. Bagian atap candi ini berbentuk segi delapan dan terdiri dua tingkat. Pada masing-masing sisi di tingkat pertama terdapat arca Budha yang melukiskan manusia Budha dan di tingkat dua melukiskan Yani Budha. Misalnya Yani Budha Ratnasembawa yang berada di sisi selatan. Bagiana puncak kemungkinan berupa stupa, tetapi tidak berhasil direkonstruksi kembali karena banyak batu yang sudah hilang.

Di sekeliling candi terdapat stupa dengan tinggi kurang lebih 4,60 dan berjumlah 52 buah. Stupa-stupa tersebut tidak dapat dibangun kembali karenasudah banyak batu yang hilang. Keistimewaan candi ini adalah pada permukaan batu terdapat lapisan yang disebut Brajalepha.

Candi Kalasan merupakan peninggalan Budha yang tertua di daerah Yogyakarta dan Jawa Tengah sebagai persembahan kepada Dewi Tara. Pembangunan candi dapat diketahui dari Prasasti Candi tahun 700 Saka atau 778 Masehi berhuruf Penagari dan berhuruf Sanskerta yang menyebutkan bahwa pendirian candi ini bermula dari usulan Para Guru Sang Raja yang kemudian berhasil membujuk Raja Tejahpurna Parapkarana (Kariyana Panangkara), mustika Keluarga Syailendra (Syailendra Wangsatikala), untuk membangun sebuah bangunan suci bagi dewatara dan sebuah biara bagi para pendheta. Kemudian raja menghadiahkan Desa Kalasan kepada para biara dan tahun 778 Masehi dianggap sebagai tahun pembuatan Candi Kalasan.