Dago Atas 1Berbicara soal Bandung, takkan lengkap tanpa membicarakan kawasan Dago Atas. Kawasan yang dulunya merupakan bagian dari Kelompok Hutan Lindung Pulosari ini telah diubah fungsinya menjadi Taman Wisata dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 575/Kpts/Um/8/1980. Perombakan Dago atas ini dilakukan pada tahun 1980 hingga 1984. Dan seiring dengan perjalanan waktu, Wilayah Dago atas inipun berkembang dengan pesat.

Seperti halnya Dago bawah, salah satu wilayah di Bandung yang sudah diulas pada Let’s Go To sebelumnya, di Dago Atas juga banyak dijumpai Factory Outlet, beragam jenis tempat makanan dari yang fersi mahal sampai makanan pinggir jalan yang rasanya tak kalah nikmatnya juga bisa dijumpai disini. Bahkan bagi kalangan anak muda wilayah Dago sudah dijadikan sebagai kawasan gaul. Jangan heran jika pada akhir pekan atau pada saat liburan datang wilayah ini pasti akan dipenuhi oleh pengunjung tak hanya dari warga Bandung. Tapi masyarakat luar kota juga ikut memenuhi daerah ini.

Selain sebagai tempat nongkrong, Dago Atas juga terdapat beberapa tempat wisata seperti Taman Hutan Raya, Taman wisata Curug Dago atau biasa di sebut Dago Pakar. Beberapa wisata lain adalah Goa Jepang, goa Belanda dan hutan alam. Tempat wisata Goa Belanda dan Goa Jepang ini merupakan peninggalan masa penjajahan Jepang dan Belanda yang dulunya difungsikan sebagai tempat penyimpanan bahan makanan dan juga sebagai gudang senjata. Lokasinya yang boleh dibilang masih asri, patutlah untuk disinggahi jika sedang berkunjung ke Dago Atas

Dago Atas Untuk bisa menikmati keindahan wisata alam ini, tidaklah terlalu rumit, karena tempat wisata yang satu ini lokasinya bisa ditempuh hanya dengan 20 menit dari Jl Ir H Juanda dan sekitar 50 menit dari pusat kota (alun-alun). Dengan menggunakan angkutan umum atau ojek wisatawan atau pengunjung bisa sampai di terminal Dago, yang lokasinya memang tidak terlalu jauh tempat wisata ini, tepatnya sekitar 7 km dari pusat kota Bandung. Dan untuk menemukan Jl Ir Juanda ini juga tidaklah sulit. Karena Jalan ini merupakan salah satu jalan utama saat berkunjung ke Dago Atas.

Begitu banyaknya tempat yang bisa dikunjungi di wilayah Dago Atas ini, membuat wilayah Dago Atas ini jadi begitu padat. Apalagi pada saat liburan datang. Tak heran jika banyak bangunan yang sengaja didirikan. Beberapa tempat menarik yang bisa dijadikan tempat persinggahan saat berkunjung ke Dago Atas sudah tak terhitung lagi jumlahnya. Tentu saja semua fasilitas ini dibangun untuk melengkapi kebutuhan pendatang atau wisatawan yang berkunjung ke Dago Atas.

Dago AtasBerbagai macam fasilitas penunjang seperti rumah sakit, Masjid, gereja serta sekolah juga tersedia dengan lengkap di wilayah Dago Atas. Di Jl Juanda juga bisa dijumpai sejumlah hotel yang bisa jadi alternatif untuk tempat istirahat. Seperti Hotel Sheraton, Hotel Bukit Dago, Hotel Juanda, Hotel Jayakarta. Tak hanya Hotel, sejumlah cafe juga bisa dijumpai dengan mudah di sepanjang jalan ini. Wisatawan tingga memilih suasana dan tempat yang sesuai dengan keinginan.

Meski hadirnya hotel, cafe dan tempat-tempat nongkrong yang tersebar di hampir sudut wilayah ini membawa nuansa tersendiri bagi Dago Atas, namun dengan banyaknya bangunan yang berdiri di wilayah ini, tentunya akan sedikit mengurangi keasrian wilayah ini. Tak hanya hadirnya gedung-gedung bertingkat, menjamurnya pembangunan perumahan yang ada diwilayah ini, makin menambah atmosfir wilayah ini tidak se indah dan se asri dulu.

Di wilayah Dago Atas ini juga terdapat beberapa pusat penelitian. Diantaranya adalah Pusat Pendidikan dan Pelatihan Geologi yang ada di daerah Cisitu Lama. Pusat Pelatihan Lingkungan Hidup di dearah Citu Lama (Sangkuriang). Sementara Balai Besar Pengembangan Industri Logam & Mesin dan LIPI berada di sepanjang Jl Sangkuriang.

Tempat-tempat lain yang berada di wilayah Dago Atas adalah Unit PLTA Bengkok, Taman Budaya Jabar, Dinas Peternakan, Disnaker Bandung, Markas Daerah PMI Jabar, Unpad Fak Psikologi, Politehnik Swiss termasuk RS Khusus Ginjal Ny RA Habibie juga berada dalam wilayah ini. Disepanjang Jl Juanda ini juga bisa dijumpai beberapa Bank. Diantaranya adalah BRI, BNI. Sementara Bank Mandiri bisa dijumpai di sepanjang jalan Siliwangi.

Yang pasti perubahan kota yang begitu pesat ini ternyata tak mengurangi para wisatawan untuk berkunjung ke wilayah Dago. Bahkan, makin hari, semakin banyak masyarakat yang berkunjung ke kota yang di kenal dengan sebutan Kota Kembang. (Ida)

Sumber: CBN