Tak sedikit orang merasa takjub dengan jalanan menuju puncak yang sedikit berkelok dengan pemandangan hijau nan asri. Namun, itu belum seberapa bila Anda pernah berkunjung ke Tol Halsema di Philipina.

Yah, jika Anda ingin mencapai daerah yang tinggi dan berkelok dari bawah, maka datanglah dan lewati jalan tol Halsema.

Jalan tol ini konon menjadi tol tertinggi di negeri bekas jajahan Spanyol itu. Jalanan yang berliku melalui berbagai wilayah yang juga hijau di samping pegunungan yang menghubungkan daerah Baguio dan Sagada.

Nama jalan tol ini diambil dari nama insinyur Halsema yang mampu membangun jalan melewati pegunungan di awal abad 20. Selain pemandangan peternakan dan kebun-kebun sayur, Anda juga bisa melihat berbagai obyek unik.

Momen unik itu adalah ketika Anda melihat banyak dari desa-desa ini yang mendirikan monumen untuk ekspor terbesar mereka, sayuran. Pastikan Anda berhenti untuk berfoto di patung kentang, patung wortel, dan seterusnya.

Sebuah perjalanan yang tentu istimewa di negeri sesama ASEAN. Di sepanjang perjalanan ini Anda akan melalui daerah hutan dan berbagai tanaman sayuran dataran tinggi Seperti kentang, wortel, lobak berkembang menghijau. Masyarakat setempat menyebut kawasan pegunungan ini dengan nama ‘Gunung Trail’.

Perjalanan wisata hijau nan unik. Kawasan ini juga terkenal dengan tradisi kuno, daerah Cordillera host yang banyak didatangi pengunjung sepanjang tahun, terutama bagi yang tertarik dengan cara hidup masyarakat dataran tinggi yang memang berwarna-warni.

Di lereng rendah pegunungan Cordillera ini, padi ditanam di teras dan desain batu yang dibangun kuno. Pendaki dan fotografer pecinta bukit banyak yang juga berkunjung. Ada juga Kota Banawe di Provinsi Ifugao, serta gua dan air terjun atau Kota sagada di Mountain Provinsi.

Jalan Tol Halsema ini bukan hanya jalan ke tempat lain, sebagai media memperpendek jarak dan sarana transportasi, tetapi cukup baik juga untuk dijadikan sebagai tujuan wisata dengan penginapan unik.

Jalan ini dimulai dari Baguio City, mulai jalan menanjak dari ladang stroberi La Trinidad. Pada bagian awal tahun, sekitar bulan Maret hingga Juni, wisatawan rela melihat semua jenis bunga lili liar bermunculan dari batu di samping program air dan sepanjang jalan di ketinggian yang lebih tinggi.

The Benguet off-putih, berbentuk terompet Lily selalu berkembang. Ada juga yang lain Seperti bunga bakung Calla yang juga tumbuh liar di seluruh daerah.

Setelah melalui Sayangan Town, jalan terus menanjak untuk sedikit lebih lama sampai mencapai titik point tertinggi dalam Sistem Highway Philipina ini.

Titik tinggi itu berada di 7200 meter di atas permukaan laut, di sini ada juga sebuah toko suvenir yang menjual t-shirt dan makanan ringan. Dari titik tertinggi ini, anda bisa melihat pemandangan alam istimewa, jalanan di sepanjang pegunungan dengan bersebelahan tebing batu yang spektakuler.

Setelah berada di puncak, jalanan akan menurun melalui beberapa tempat yang tentu juga menarik untuk disusuri. Jalanan menurun ini akan menemui sisi sungai Chico di Sabangan Town, sebuah sungai yang akan mengalirkan airnya hingga samudera pasifik di pantai utara Philipina.

Akhir dari jalan tol ini adalah kawasan Buntoc yang juga menghadirkan pesona kota unik, ada museum dan berbagai tempat yang menyajikan industri kerajinan lokal masyarakat Philipina.

Anda tertarik untuk menyaksikan jalanan tol yang berkelok yang bisa jadi melebih kelok sembilan ala Sumatera Barat.glo/dy/LI-07

Sumber: lensaindonesia.com