Bosan dengan paket wisata yang monoton? Sekarang di DIY sedang menjamur wisata alternatif berupa petualangan alam yang bisa menjadi ajang relaksasi. Sebut saja, misalnya, goa Cerme yang terletak kawasan tandus berkapur Gunungkidul tersimpan pesona keindahan alam yang menggoda untuk dinimati.

Dibandingkan goa-goa wisata yang ada dipulau Jawa, keaslian atau kealamian goa cerme masih terjaga secara utuh, hal ini ditandai dengan tidak diperkenankanya alat penerangan listrik didalam goa. Pada sisi lain juga tidak ditemukannya berupa bangunan buatan manusia seperti jembatan didalam goa untuk sarana penyeberangan dalam susur goa ini.

Bagi para pengujung yang ingin melihat deretan stalagtit yang menakjubkan, dapat menggunakan alat bantu dari senter yang selalu disediakan para guide sebagai alat penerangan. Para guide yang kebanyakan dari penduduk sekitar dengan penuh kesabaran akan menuntun dan mengantarkan pengunjung, untuk melihat pesona alam yang terletak diatas bukit dan didalamnya terdapat air jernih yang mengalir dengan tenang.

Ya, aliran sungai di dalam gua bawah tanah layak dijadikan potensi wisata andalan bagi kabupaten di ujung timur DIY ini. Eksploitasi wahana baru rekreasi petualangan ini terus digenjot. Pada 2012 mendatang, pemkab sudah bersiap-siap mengarahkan wisatawan untuk mencoba petualangan memacu adrenalin ini dengan konsep family leasure.

Beberapa kawasan yang layak menjadi bidikan wisatawan baik dalam negeri maupun mancanegara dalam menikmati cave tubingatau susur gua bawah tanah adalah Kali Suci serta Gua Pindul.Di objek wisata ini.Wisatawan disuguhkan dengan sebuah petualangan mendebarkan.

Seperti di Gua Pindul, begitu memasuki mulut gua wisatawan harus naik ban pelampung. Sambil berbasah-basahan menaiki ban pelampung,turis bisa melihat pemandangan yang menakjubkan berupa stalagtit dan stalagmit.

”Konsep ini memang baru kita garap mulai tahun ini.Ini murni untuk pemberdayaan masyarakat,” terang Kepala Bidang Pemasaran dan Promosi Wisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul Supriyadi.

Selama menyusuri gua sepanjang sekitar 300 meter ini,wisatawan akan merasakan sensasi memacu adrenalin yakni berada di perut bumi selama hampir 45 menit. Jika belum puas,maka cave tubing bisa dilanjukan ke Sungai Oya yang lokasinya tak terlalu jauh.

”Untuk pemula biasanya hanya masuk lewat gua dan bagi mereka yang menginginkan tantangan lagi maka jalur Sungai Oya bisa dicoba,” tambahnya.

Untuk bisa melakukan petualangan ringan di Goa yang terletak di Dusun Gelaran II,Desa Bejiharjo, Karangmojo ini,pengunjung hanya dikenakan biaya mulai Rp30.000 hingga Rp45.000. Pengelola Gua Pindul Haris Purnawan mengungkapkan, sejak mulai dibuka di awal tahun lalu, jumlah wisatawan yang masuk mencapai 100 orang setiap bulannya.

Bahkan akhir-kahir ini turis asing berdatangan untuk mencoba tantangan alur sungai bawah tanah di dalam gua.

”Tahun depan kita juga menyiapkan sebuah tambahan arena berupa flying fox,” ungkapnya. Potensi wisata petualangan di Gunungkidul kini menjadi titik balik pengembangan wisata alternatif.cholis

Sumber: lensaindonesia.com