Visit Makassar And Beyond 2011 telah di luncurkan oleh Menbudpar Jero Wacik. Dengan semua potensinya, Kota Makassar siap menjadi tujuan wisata unggulan dan menyambut wisatawan.

Sejarah dan budaya telah membawa Kota Makassar menjadi bagian penting bagi kawasan Timur Indonesia, begitu juga dalam pariwisata. Selain menjadi pintu masuk sekaligus penghubung bagi kawasan Indonesia Timur, kota ini juga memiliki potensi wisata menakjubkan yang tak boleh dilewatkan.

Salah satu ikon pariwisata Ibukota Provinsi Sulawesi Tenggara ini adalah Pantai Losari. Sejak direvitalisasi wajah kawasan Pantai Losari terlihat lebih rapih dan semakin nyaman dikunjungi. Luasnya anjungan pantai menjadikannya ruang publik yang selalu ramai oleh wisatawan. Apalagi bila senja menjelang, keindahan matahari yang pulang keperaduannya benar-benar dapat tersaji sempurna disini.

Bagi penyuka wisata kuliner, kawasan pantai ini juga menjadi surga makanan. Puluhan kafe berjajar menyediakan berbagai makanan dan minuman khas kota Angin Mamiri ini. Ada pula restoran yang khusus menyediakan menu aneka makanan laut. Pendek kata, semua kelezatan bisa didapat di tempat ini.

Berdekatan dengan Pantai Losari, terdapat benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) peninggalan masa Kerajaan Gowa-Tallo. Sementara di kawasan Fort Rotterdam terdapat pula museum La Galigo. Museum ini memiliki koleksi benda-benda bersejarah seperti manuskrip, patung, keramik, pakaian tradisional, dari berbagai suku di Sulawesi Selatan.

Benteng Ujung Pandang dibangun tahun 1545 oleh I Manrigau Daeng Bonto Karaeng Lakiung Tumapa’risi’ Kallonna atau Raja Gowa ke-9. Dan dimasa pemerintahan Raja Gowa ke-14, Sultan Alauddin, konstruksi benteng ini dipugar dan diganti dengan batu cadas yang bersumber dari Pegunungan Karst.

Keunikan benteng ini juga terlihat pada bentuknya yang menyerupai seekor penyu. Bentuk ini diartikan sebagai sebuah kejayaan di daratan maupun di lautan, seperti penyu yang dapat hidup di dua alam tersebut. Sehingga diharapkan Kerajaan Gowa dapat berjaya di darat maupun di laut.

Saat Belanda berhasil merebut benteng ini, namanya kemudian diubah menjadi Fort Rotterdam. Semasa dikuasai tentara kolonial, benteng ini menjadi saksi bisu bagi pengasingan Pangeran Diponegoro yang harus mendekam selama 26 tahun di tempat ini.

Benteng lain peninggalan kejayaan kerajaan Gowa adalah Benteng Somba Opu. Tembok benteng yang masih tersisa menyiratkan kokohnya benteng ini, bahkan seorang ilmuan asal Inggris, William Wallace, menyatakan, Somba Opu merupakan benteng terkuat yang pernah dibangun di nusantara. Bangunan yang tersisa adalah tiga bastion, yaitu Bastion Barat Daya, Bastion Tengah, dan Bastion Barat Laut atau biasa juga disebut Buluwara Agung.

Pilihan lain yang bisa dilakukan untuk berwisata di kota ini adalah dengan mengunjungi pusat rekreasi keluarga di Pantai Akkarena yang berada di pesisir pantai Tanjung Bunga, luas pengembangan kawasan ini mencapai 10 ha. Disini wisatawan dapat menikmati suasana pantai yang indah dan nyaman, selain itu beberapa aktifitas olahraga air juga bisa dinikmati.

Kawasan rekreasi Pantai Akkarena beroperasi sejak 1998, kawasan ini berupa Taman Hidangan seluas 450 m2 yang dibangun dengan gaya bangunan Mediterania plus suguhan live music untuk menemani mereka yang sedang bersantap. Aneka menu makanan tradisional hingga internasional bisa di pilih sesuai selera Anda.

Wisata Bahari

Selain keindahan Pantai Losari dan Pantai Akkarena, Kota Makassar masih menyimpan banyak pilihan tempat wisata bahari, sebanyak 12 pulau dengan potensi menakjubkan siap menyambut wisatawan. Pulau Kayangan adalah destinasi wisata bahari terdekat dari pusat kota. Pulau seluas 2 ha ini dapat dijangkau hanya dalam waktu lebih kurang 15 menit dari Dermaga Kayangan di Kota Makassar. Pulau tak berpenduduk ini sejak 1964 sudah menjadi lokasi wisata favorit.

Beragam fasilitas wisata seperti tempat penginapan, restoran, gedung serba guna, ruang pertemuan, taman bermain anak, hingga kolam renang pun sudah terbangun lengkap di pulau yang dahulu bernama Marrouw ini.

Selain Pulau Kayangan, lokasi wisata bahari terdekat lainnya adalah pulau Lae-Lae Kecil. Pulau ini merupakan tempat yang cocok untuk memancing. Namun wisatawan juga bisa berenang atau sekadar bersantai menikmati pemandangan dan hembusan angin pantai.

Berdekatan dengan Pulau Lae-Lae Kecil terdapat Pulau Lae-Lae yang berhadapan langsung dengan pantai Losari, jaraknya sekitar 2 km. Pulau ini juga menjadi tempat yang nyaman bagi wisatawan untuk bercengkerama dan memancing. Selain itu, kehidupan penduduk pulau ini juga layak menjadi bagian yang dinikmati.

Untuk mencapai ketiga kawasan tersebut terdapat transportasi reguler yaitu dengan menggunakan perahu bermesin dari kota Makasar. Selain itu masih ada beberapa pulau yang menawarkan keindahan alam pantai seperti Pulau Samalona, Pulau Barrang Caddi, Pulau Barrang Lompo, Pulau Kodingareng Keke, Pulau Kodingareng Lompo, Pulau Bonetambung, Pulau Lumu-Lumu, Pulau Langkai, dan Pulau Lanjukang.

Meski belum semua pulau memiliiki akses transportasi untuk mencapainya, namun penyewaan perahu sudah tersedia dengan harga yang relatif terjangkau.

Sumber: Majalah Travel Club