BANDUNG— Bagaimana jika kafe dan galeri berada diapit oleh dua lembah yang dikelilingi hutan? Tentu bakal jauh lebih menarik. Seperti tempat makan dan kongkow bernama Kampung Daun.

Kafe dan galeri yang berlokasi didaerah Lembang, Bandung ini menawarkan nuansa alam sebagai daya tarik utama. Republika Online berkesempatan mengunjungi kampung Daun, Minggu (5/10).

Ketika memasuki lokasi, nuansa pegunungan sudah terasa. Udara yang sejuk dan pepohonan yang rindah seolah menyambut para pengunjung yang akan datang. “Tempat ini berdiri tepatnya 13 November 1999, dengan mengusung konsep alam,” ungkap Manajer Marketing Kampung Daun, Uung Rumaji kepada Republika Online.

Tak jauh dari lokasi sudah terlihat deretan saung-saung yang menjajakan beragam makanan, souvenir dan tanaman hias khas kota kembang. Melangkah lebih jauh terdapat sebuah pintu masuk menuju saung-saung untuk para pengunjung yang ingin bersantap makanan sembari menikmati nuansa hutan dan air terjun.

“Terdapat 71 saung didalam, saung bernomor 14, 27 dan Bumi Cayi merupakan favorit pengunjung,” ungkap Ulung. Menurutnya, ketiga tempat tersebut sering dipesan oleh pengunjung.

Ulung menuturkan, jika memasuki akhir pekan dan liburan seperti lebaran pengunjung harus rela mengantri tempat. “Untuk itu kami sediakan deretan jajanan didepan bagi para tamu sembari menunggu,” katanya

Masih menurut Ulung, untuk menu favorit, pengunjung kebanyakan memesan sop buntut dan nasi goreng kampung. “Menu tersebut sedikit berbeda karena merupakan hasil kreasi Kampung Daun,” ujarnya.

Kafe yang mempunyai luas 24 hektar selalu memanjakan pengunjungnya dengan beragam acara seperti pentas seni,musik, dan terakhir Agustus kemarin, diselenggarakan festival Tanaman Hias yang memamerkan hasil produksi warga Cidaeung.

“Bukti komitmen Kampung Daun untuk memperlihatkan Bandung sebagai kota kembang,” ujar Ulung. Festival Tanaman Hias ternyata merupakan acara rutin tiap tahun kafe tersebut.

Kafe buka mulai pagi hari dan tutup pada pukul 11.30 malam. Dalam waktu dekat untuk memperingati hari jadinya, kampung daun akan menyelenggarakan acara yang bertajuk “napak tilas” 9 hingga 13 Oktober 2008. Pada acara tersebut akan menyajikan makanan yang dahulu pernah disajikan Kampung daun dan tak ketinggalan acara musik tradisional.cr2/it

foto : Salah satu saung di area Kampung Daun, alami dan dikitari pepohonan hijau.