Bangunan rumah kaca dengan ornamen khas Bali.

Bangunan rumah kaca dengan ornamen khas Bali.

Kalau saja Michel Begon masih hidup, tentu ia senang. Bukan hanya karena namanya diabadikan menjadi nama tanaman hias, begonia, namun juga karena kini ada taman yang khusus menampung koleksi begonia.

Taman Begonia itu kini menjadi salah satu daya tarik di Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Bali. Jumlah koleksi tanaman menurut data Juli 2009 mencapai 294 jenis, hasil eksplorasi dari bumi Indonesia dan hasil proses tukar koleksi dari mancanegara. Peneliti begonia Amerika Serikat, Scott W Hoover mengakui, koleksi begonia itu terlengkap di dunia, dan menyebutnya World Center of Begonia, karena menyimpan 81 koleksi native species, spesies asli yang tidak ditemukan di belahan bumi lain.

Tanaman hias begonia dicirikan dengan helai daunnya yang tidak simetris, yang kemudian disebut begoniifolia. Nama begonia digunakan pertama kali oleh rohaniwan yang juga ahli botani, Charles Plumier, setelah menemukan enam jenis tumbuhan baru di Kepulauan Antiles, pada 1690. Ia memilih nama begonia untuk menghormati Michel Begon. Begon, yang menjabat gubernur Prancis untuk koloni Haiti saat itu adalah, ahli botani Prancis yang menyeponsori ekspedisi Plumier.

Tulisan Taman Begonia di pintu masuk.

Tulisan Taman Begonia di pintu masuk.

Taman Begonia di Kebun Raya Bali itu memang benar-benar “surga” bagi pencinta begonia. Di dalam rumah kaca berornamen khas Bali seluas 692,35 meter persegi yang ditata informal dan alami itu, pengunjung bisa memuaskan diri menikmati satu per satu koleksi.

Tulisan “Taman Begonia” di tembok batu di atas kolam, langsung terpampang di depan mata begitu memasukinya. Menikmati satu per satu koleksi dilakukan dengan menyusur jalan setapak. Koleksi ditata tematik, dipisahkan menjadi dua kelompok besar, begonia alam dan begonia eksotik. Undak-undakan dengan mozaik daun begonia, membatasi koleksi begonia alam dan begonia eksotik.

Begonia alam, sesuai tempat tumbuhnya di alam yang menyukai tempat-tempat di dekat aliran sungai, ditempatkan di dekat air terjun buatan, di sisi kiri bangunan. Begonia eksotik, jenis-jenis yang mewarnai pasar tanaman hias selama ini, menempati tiga-perempat bagian bangunan. Jenis-jenis yang masih bertalian keluarga, baik pada begonia alam maupun begonia eksotik, ditempatkan berdekatan.

Koleksi begonia eksotik masih dikelompokkan lagi menurut bentuk tanamannya. Dimulai dari begonia yang berbunga terus-menerus, begonia yang berbatang tegak membentuk pohon, begonia yang membentuk umbi, begonia yang membentuk rhizoma, begonia berdaun indah, begonia berbentuk semak, begonia merambat, dan begonia yang berbentuk batang. Beberapa di antaranya, mampu menyedot perhatian pengunjung.

Begonia acetosa misalnya, permukaan atas daunnya tertutup bulu halus mirip beludru berwarna hijau, sedangkan permukaan bawah daun berwarna merah menyala. Begonia bowerae Cleopatra yang berasal dari Meksiko, memiliki warna daun bagian atas hijau berbintik-bintik kuning dan permukaan bawah berwarna merah.

Keunikan bisa ditemukan pada sosok Begonia Penny O’Day, yang memiliki daun melingkar ke tengah seperti spiral, pada bagian atas berwarna hijau dan bagian bawah berwarna merah. Keunikan Begonia rex Lettuce Magic terlihat pada tepi daunnya yang keriting, berbulu kasar, berwarna kemerahan. Begonia rex Silver Circle tampil sesuai namanya, mengingatkan pada sapuan warna perak di atas warna hijau, yang melingkar membentuk spiral. Begonia serratipetala berwarna merah perunggu, bergerigi ganda, dengan bunga yang tak kalah cantiknya.

Kolam air, air mancur, air yang terus menetes, gentong, batu, dan bangku kayu, menjadi elemen pendukung yang membuat pemandangan taman lebih artistik dan asri. Di sela-sela koleksi begonia, kadang-kadang ditemukan tanaman lain, di antaranya pohon paku tiang (Cyatea contaminans) yang berfungsi untuk meneduhkan tanaman di bawahnya. Di beberapa tempat juga bisa ditemui potongan batang pohon dengan anggrek-anggrek liar yang dibiarkan tumbuh apa adanya. Segar dan alami.

Ruang koleksi ditata alami, mencontoh habitat aslinya di alam.

Bunga cantik begonia.

Penataan koleksi secara tematik.

Alam dan Eksotik

Di dunia ini, merujuk pada makalah Hartutiningsih Siregar, peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) yang punya andil besar pada pembangunan Taman Begonia, diperkirakan terdapat lebih dari 1.600 jenis begonia yang tersebar di kawasan tropik dan subtropik. Dari jumlah itu, Indonesia memiliki sekitar 200 jenis, tersebar di Jawa (sekitar 15 jenis), Sumatera (35 jenis), Kalimantan (40 jenis), Sulawesi (20 jenis), dan Papua yang diperkirakan memiliki 70 jenis.

Untuk mudahnya, dikenal dua macam begonia di alam ini, begonia alam dan begonia eksotik. Begonia alam adalah jenis asli. Umumnya dicirikan dengan bentuk daunnya yang sederhana, berwarna hijau. Begonia eksotik atau begonia hibrid, adalah begonia hasil persilangan, yang mewarnai pasar tanaman hias. Kolektor mengincarnya karena kecantikan daun dan bunganya dan memanfaatkannya sebagai tanaman penghias, di dalam ruangan maupun di luar ruangan. Hasil persilangan memungkinkan warna daun begonia hibrid bermacam-macam, mulai dari hijau, perak, merah, serta perpaduan beberapa warna hasil persilangan seperti merah muda, ungu, abu-abu, hitam.

Mengemban tugas sebagai pusat konservasi ex-situ (di luar habitat aslinya), Kebun Raya Bali melestarikan berbagai jenis tumbuhan dari alam, terutama yang terancam punah. Begonia termasuk di dalamnya. Apalagi, iklim Kebun Raya Bali yang terletak di ketinggian 1.250 – 1.450 meter di atas permukaan laut, dengan kisaran suhu 18 – 20 derajat celsius dan kelembapan 70 – 90 persen, cocok untuk pertumbuhan begonia.

Kebun raya yang diresmikan pendiriannya pada 15 Juli 1959 itu, terletak di kawasan wisata dataran tinggi Bedugul, kurang lebih sekitar 50 kilometer dari Denpasar, Bali. Memerlukan waktu kurang lebih satu setengah jam mencapainya dari Denpasar, melalui Mengwi, Baturiti, hingga Desa Candikuning, tempat kebun raya itu berada.

Taman Begonia terletak tidak jauh dari Candi Bentar, gerbang utama memasuki Kebun Raya Bali, mengarah ke sisi kanan. Taman Begonia berdampingan dengan tempat pembibitan, yang melayani penjualan tanaman koleksi kebun raya termasuk begonia, khusus begonia eksotik. “Begonia native species tidak dijual,” kata I Made Ardaka, lulusan Fakultas Biologi Universitas Udayana Denpasar, peneliti di Kebun Raya Bali.

Taman Begonia, yang diresmikan pada 15 Juli 2009, kini melengkapi objek wisata edukatif di Bali, khususnya di Kebun Raya Eka Karya Bali. Objek wisata edukatif lain adalah Taman Kaktus dan Taman Anggrek. [Suara Pembaruan/Sotyati]