Kini hadir perkemahan mewah yang didesain sedemikian rupa bagi para wisatawan yang merindukan kedamaian di alam terbuka.

Sepasang kaki kecil bermain di pinggir situ dengan riangnya tanpa ada rasa takut sedikitpun. Sementara dua pasang mata mengamati dari kejauhan dalam sebuah tenda doom besar. Keluarga kecil ini santai bercengkarama di hijaunya alam Hutan Lindung Situ Gunung, Sukabumi, benar-benar seperti di halaman pribadi mereka.

Kemping atau berkemah adalah kegiatan wisata murah meriah meski agak merepotkan, karena harus membawa perbekalan yang dibutuhkan selama liburan. Bayangkan, kegiatan ini mengharuskan peminatnya untuk membawa tenda, kantung tidur, peralatan masak, pakaian, dan sederet kebutuhan lain hanya untuk menikmati liburan sesaat.

Belum lagi bila harus berjalan jauh untuk mencapai lokasi perkemahan yang ideal, mencari semak belukar jika sewaktu-sewaktu harus buang hajat, gelap gulita saat malam hari, dan harus melindungi diri dari segala ancaman kehidupan liar yang tak terduga di alam terbuka.

Pada awalnya kegiatan mengisi liburan dengan kemping dianggap sebagai wisata minat khusus, karena sedikit sekali yang tertarik dengan alasan harus menghadapi sederet kerepotan tadi. Selain juga dibutuhkan ketrampilan khusus dan mental petualang, untuk menikmati liburan gaya pramuka atau pecinta alam ini.

Namun, kini anggapan itu telah bergeser. Merasakan suasana yang beda, pemandangan indah, udara segar pegunungan dengan berkemah bisa dilakukan oleh siapa saja tanpa harus kerepotan menyiapkan segala kebutuhan.

Sekelompok orang yang terbiasa bergelut dalam alam terbuka telah menyiapkan semuanya bagi kebutuhan keluarga yang mendambakan liburan berbeda. Tidak hanya kebutuhan standar kemping, tapi fasilitas mewah layaknya pelayanan hotel bintang lima pun tersedia. Tren berkemah dengan fasilitas mewah sudah muncul beberapa tahun lalu dengan istilah five star camping live style, gaya hidup alam bebas.

Rakata Adventure, salah satunya, operator wisata petualangan yang menawarkan konsep wisata kemping fasilitas bintang lima di Hutan Lindung Situ Gunung ini telah beroperasi sejak 2006, dengan paket Tanakita 5 Star Camp Site. Sementara pendahulunya Resort Camp Site Rumah Dua yang berlokasi di kawasan Taman Safari, Cisarua sudah berdiri enam tahun sebelumnya.

Meski kemping, tetapi mendapat pelayanan hotel bintang lima. Luar biasa bukan? Disini wisatawan yang berkemah lagsung dijemput dari tempat parkir. Tas dan barang bawaan tamu dimasukkan ke mobil berbeda untuk dibawa ke tenda masing-masing, seperti halnya layanan concierge di hotel.

Tenda para tamu pun sudah lengkap dengan alas sehingga tidak akan kedinginan karena kelembaban tanah dari dasar tenda. Di Rumah Dua, setiap tenda diletakkan di atas panggung kecil setinggi 50 cm. Sedangkan di Rakata, setiap tenda dialasi dengan palet plastik setebal 10 cm dan terpal. Di depan pintu tenda telah tersedia keset untuk membersihkan kaki yang kotor setelah berjalan-jalan di luar.

Rumah Dua juga menyediakan ember berisi air untuk membasuh kaki di setiap mulut tenda. Tenda juga terbagi dalam beberapa ruangan, seperti ruang depan, ruang tengah, dan ruang utama atau tempat tidur lengkap dengan kasur busa ditambah kantong tidur (sleeping bag) yang bisa berubah fungsi sebagai selimut (bed cover).

Tentu sangat nyaman dan hangat meski berada di alam terbuka. Kapasitas tenda disini bermacam-macam. Ada yang memuat dua sampai tiga orang per tenda, atau empat hingga enam orang per tenda. Untuk urusan tarif pun masih sangat terjangkau, dibandingkan harus membawa peralatan dan mengurus sendiri berbagai keperluan kemping.

Rumah Dua menetapkan tarif Rp. 600.000 per tenda untuk tiga orang, termasuk dua kali makan dan makanan kecil. Makanan hanya pagi dan malam, kebanyakan tamu lebih memilih makan siang di luar, maklum lokasinya berada di Wana Wisata Taman Safari.

Sementara Rakata, mematok harga lebih mahal, yakni Rp. 450.000 per orang. Tapi sudah termasuk semua fasilitas dan permainan yang ada, plus makan tiga kali dan makanan kecil dua kali. Dengan konsep resor dan hotel, fasilitas kamar mandi yang bersih dan toilet duduk serta shower air pangs menjadi fasilitas penunjang.

Kendati semua fasilitas layaknya menginap di hotel, tapi hakekat kegiatan kemping itu sendiri tetap dipertahankan, dimana para tamu atau peserta mendapatkan pengalaman seru berpetualang yang menegangkan.

Baik Rakata maupun Rumah Dua menawarkan kegiatan wisata alam, dari treking ke hutan, jalan menyusur sungai sampai ke air terjun, mendayung menjelajah danau hingga permainan tantangan (outbond). Di sini para tamu atau peserta diajak untuk melakukan aktivitas yang tidak hanya menyehatkan, juga membangun keakraban dan memuntahkan adrenalin untuk kesegaran jiwa.

Rakata juga menawarkan kehidupan desa, memerah susu, memanen di ladang, serta memandikan kerbau di sawah. Rumah Dua lebih kepada cinta lingkungan, penanaman pohon di areal proyek penghijauan hutan, belajar konservasi alam, serta melihat spesies-spesies hewan dan tanaman yang ditemukan di hutan sekitar Taman Safari.

Di samping itu, pada malam hari para peserta juga diajak melihat penangkaran harimau dan rusa. Mereka yang ingin naik gunung juga disediakan berbagai trek menurut kemampuan, dari yang termudah hingga trek dengan kesulitan tinggi.

Bagi anak-anak, masih banyak program khusus yang bisa dilakukan sesuai pesanan, seperti halnya kegiatan pramuka, tergantung kompetensi apa yang akan lebih ditanamkan orang tua kepada si anak.

Pada malam hari, para peserta diajak mengelilingi api unggun. Sambil merasakan pisang, ubi, kacang rebus, dan makanan tradisional lainnya. Berdendang bersama dengan suasana hangat dan romantis di tengah keindahan alam bersama keluarga, teman, maupun kolega.

Glamping

Tren wisata berkemah mewah di alam terbuka sudah sejak lama mewabah di luar negri dengan istilah Glamping, singkatan dari Glamour Camping. Alam terbuka pun bisa disulap nyaman dan sangat mewah. Bagi mereka Glamping berarti sarapan ditemani segelas champagne dan lounge di tenda bermebel komplit yang berdiri di alam liar dengan segala kehidupannya.

Tak ada yang tahu pasti fenomena ini berasal dari mana. Menurut Lukken, Afrika Selatan dan Kanada mengklaim sebagai pionir glamping. Bisa jadi karena kedua negara tersebut memiliki kehidupan liar (wildlife) yang sangat mempesona.

Selain itu, glamping sudah dianggap lumrah di Eropa Selatan. Brosur-brosur perjalanan tidak lagi segan mencantumkan lokasi camping dengan fasilitas penyejuk udara, Jacuzzi, sauna, atau climate-control.

Di Belanda, biro wisata banyak yang menjual paket seperti ini. Turis lokal maupun asing dapat mencoba glamping di beberapa lahan pertanian, pantai, dan cagar alam. Wisatawan tak perlu lagi repot menenteng koper atau menggendong ransel dengan segala macam atribut di dalamnya. Tenda-tenda eksklusif pada destinasi glamping dijamin hangat, kering, bersih dilengkapi dapur serta toilet dan segala kebutuhan lain.

Sumber: Majalah Travel Club