Hotel Bellagio dengan air mancurnya yang terkenal di waktu malam. [Foto-foto:Pembaruan/M Selamet Susanto]

Las Vegas Strip di Waktu malam

Las Vegas memang kota judi. Meski Genting Highland, Macau, dan Monte Carlo terus berbenah, hingga saat ini kebesaran Las Vegas sebagai kota judi belum tertandingi. Seperti tercatat Guinness Book of Record, tahun 2000 saja, Las Vegas yang berada di Negara Bagian Nevada, AS, mendulang penghasilan Rp 72 triliun. Pada tahun itu, Las Vegas didatangi 35 juta pengunjung.

Aroma judi Las Vegas sudah terasa sejak di pelabuhan udara McCarran. Begitu keluar dari garbarata (lorong penghubung antara pesawat dan ruang tunggu), keriuhan puluhan mesin judi terdengar. Bunyi mesin-mesin judi tersebut semakin menambah sumpek ruang tunggu yang sudah dipadati penumpang yang baru tiba dan hendak bepergian.

Umumnya, bandar udara di AS seperti La Guardia (New York), O’Hare (Chicago), Sky Harbour (Phoenix), Los Angeles International Airport (Los Angeles), maupun Will Rogers (Oklahoma City) tidak memisah ruang tunggu untuk penumpang yang akan berangkat dan baru tiba. (Kini, terminal penumpang bandar udara Juanda Surabaya yang diresmikan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono 15 November lalu, juga memakai pola seperti itu).

Deretan mesin peruntungan tersebut seolah mengantar para pengunjung menuju pintu keluar. Sesampai di luar terminal, untuk mencari taksi, kesabaran kita diuji. Meski jumlah taksi yang mangkal di McCarran cukup banyak, penumpang terpaksa harus antre. “Jumlah taksi cukup banyak. Tapi kalau akhir pekan, Vegas macet luar biasa sehingga taksi-taksi tersebut terlambat ke sini,” kata Lewis, petugas yang mengatur taksi di McCarran.

McCarran tidak terlalu jauh dari pusat kota (downtown). Tapi karena macet, ongkos taksi ke Las Vegas Strip bisa mencapai US$ 20. Jangan lupa memberi tip ke sopir, biasanya sepuluh persen dari ongkos sewa.

Di downtown, tempat-tempat kasino berderet di sepanjang Fremont Street Experience. Namun kasino-kasino terkenal yang menyatu dengan hotel bintang lima, terletak di Las Vegas Boulevard South atau dikenal dengan Las Vegas Strip. Di Las Vegas Strip ini, nama-nama terkenal mulai dari Mandala Bay, Luxor, New York New York, Bellagio, Caesars Palace, Treasure Island, Stratosphere, Sahara, Circus Circus, Tropicana, MGM, Aladdin, Paris, Bally’s, Harrah’s, The Venetian, hingga Wynn semuanya ada di jalan tersebut. Di sekitar Las Vegas Strip, masih banyak berderet hotel mewah dengan kasino-nya seperti Rio, Palms, dan Gold Coast di sebelah barat. Kemudian Hard Rock, Hooters, dan Hilton di sebelah timur.

Untuk memudahkan para pengunjung, tempat-tempat kasino tersebut biasanya sekaligus juga hotel. Di hampir semua lobi hotel, terhampar mesin-mesin judi yang bercampur dengan restoran dan toko cendera mata.

Bila bosan dengan satu tempat, tersedia shuttle bus ke tempat-tempat kasino lain, terutama yang berada di bawah satu manajemen. Dari Paris Hotel & Casino misalnya, setiap lima menit ada bus ke Harrah’s, Bally’s, Flamingo, Osheas, dan Rio.

Miniatur menara Eiffel di Paris Hotel

Miniatur patung Liberty di hotel New York New York

Melihat nama-nama hotel dan kasino tersebut, berada di Las Vegas seolah-olah berada di ibu kota dunia. Tidak salah memang. Warga Las Vegas memberi julukan kota mereka sebagai Pusat Hiburan Dunia. Las Vegas adalah miniatur dunia.

Di Paris Hotel & Casino, wisa- tawan seakan-akan berada di Paris, ibu kota Prancis. Menyelusuri lorong pertokoannya, seperti berjalan di Champs-Elysses saja. Kita bisa minum kopi atau makan se- olah-olah berada di ruang terbuka dengan latar belakang “Arc de Triomph”. Padahal benar-benar di dalam gedung.

Di lobi belakang, wisatawan akan dikejutkan dengan kerangka besi yang sangat besar di empat sudut yang menembus langit- langit gedung. Jenis kerangkanya mirip Menara Eiffel. Tak salah, kerangka besi tersebut memang bagian dari replika Eiffel

Dari luar gedung, puncak Eiffel tiruan tersebut terlihat jelas. Meski tingginya hanya setengah dari aslinya, 160 meter, replika Eiffel tersebut cukup tinggi Untuk mengambil gambar dengan latar belakang puncak replika Eiffel, terpaksa harus menyeberang jalan. Eiffel Tower Restaurant yang berada di bagian atas menara, semakin menegaskan bahwa pemiliknya benar-benar ingin meng-hadirkan suasana Paris di Las Vegas.

Hotel Caesar Palace dilihat dari hotel Bellagio

Salah satu pengembangan  Las Vegas ke arah barat. Gambar diambil dari Hotel Rio.

Ibu Kota Dunia

Di New York New York, semua keindahan New York ada di sana. Mau foto di depan Patung Liberty bisa, mau belanja pernik-pernik sulap dari pesulap tersohor, Houdini juga bisa. Selain kasino tentunya, hiburan favorit di New York New York adalah roller coaster.

Di The Venetian, suasana Venesia benar-benar muncul. Para wisatawan bisa naik gondola menyusuri “kanal-kanal” yang ada. Suasana Italia pun terasa kental karena para pendayung gondola itu mengenakan pakaian khas Italia. Apalagi sayup-sayup terdengar lagu-lagu Italia dinyanyikan dari toko-toko yang ada di sepanjang “kanal”.

Pengunjung juga bisa menikmati suasana latin di Las Vegas. Di Rio Hotel & Casino, setiap 30 menit, pengunjung kasino maupun tamu hotel bisa menikmati atraksi tari dan akrobat di angkasa, Masquerade Show in The Sky. Para pemainnya didatangkan dari Brasil. Tak heran bila pertunjukan ini sangat ditunggu-tunggu. Karena selain menyanyi dan menari, pria bertubuh kekar dan wanita berpakaian seksi yang melintas di atas, melempar-lempar kalung warna-warni dengan tulisan Rio. Tak ayal, para pengunjung pun berebut.

Suasana Timur Tengah pun ada di Las Vegas. Di Luxor misalnya, sesuai namanya yang diambil dari tempat wisata di Mesir, para wisatawan bisa menikmati tempat-tempat wisata yang ada di Mesir. Bangunan utama hotel dan kasino ini berbentuk piramid. Di depannya berdiri tegak Sphynx, patung singa dengan kepala manusia.

Di tempat ini, para wisatawan juga bisa menonton film tentang cara pembuatan piramid.

Terlepas dari judinya, Las Vegas memang menarik untuk dikunjungi. Kota yang berada di tengah-tengah gurun Nevada ini benar-benar sebagai pusat hiburan dunia. Las Vegas pun layak menyandang julukan miniatur dunia. [Pembaruan/M Selamet Susanto]