curug-muncarAir terjun Curug Muncar terletak 45 km arah barat laut dari pusat Kota Purworejo. Tepatnya terletak di Desa Kaliwungu, Kec. Bruno, di Kawasan Perhutani. Air terjun ini berada di ketinggian 900 m diatas permukaan laut. Curug Muncar ini masih sangat alami, belum tersentuh oleh bermacam-macam teknologi manusia. Oleh karena itu jika Anda menyukai petualangan alam maka Curug Muncar dapat menjadi pilihan yang tepat.

Disarankan, bila Anda ingin berpetualang ke lokasi ini, sebaiknya persiapkan fisik Anda karena jalan menuju lokasi relatif menanjak, sehingga dikhawatirkan bila fisik anda lemah tidak dapat sampai ke tujuan. Bagaimanapun lokasi ini cocok bagi para pencinta alam dan pendaki gunung.

Bila Anda tiba di lokasi akan terasa betapa agungnya Sang Pencipta alam ini. Kesejukan air dan udara akan menyertai Anda sepanjang waktu. Bila Anda ingin mencoba mandi alam, disinilah pilihan yang tepat. Pengunjung yang pernah ke lokasi ini umumnya mengaku puas dapat menikmati keasrian alam sebagai kekayaan bumi nusantara.

MELANCONG ke objek wisata sering dilakukan seseorang saat ingin mengobati kejenuhan akibat rutinitas atau kepenatan karena berbagai masalah yang dihadapi tiap hari.

Tak heran saat musim liburan seperti sekarang ini, di berbagai tempat wisata seringkali dibanjiri pengunjung. Sebagian memilih tempat wisata yang sudah dikenal dan dilengkapi banyak sarana hiburan. Namun tidak sedikit yang memilih tempat yang masih alami dan belum banyak dijamah orang.

Mereka yang ingin mencari kedamaian dan kesejukan biasanya lebih mencari objek wisata alam yang masih asri dan jauh dari kebisingan. Meski untuk itu dibutuhkan usaha yang tidak mudah.

Curug Muncar adalah salah satu desa di Kecamatan Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan yang menjanjikan banyak pesona alam. Akhir-akhir ini desa yang terletak di ketinggian 1.249 meter diatas permukaan laut itu sering dikunjungi pelancong yang ingin menikmati keasrian alam.

Seperti halnya di daerah lain di Kecamatan Petungkriyono, untuk sampai di Curug Muncar membutuhkan perjuangan yang tidak mudah karena harus melewati jalanan bertebing dan berkelok-kelok. Sebab Petungkriyono adalah kecamatan paling atas di Kabupaten Pekalongan yang jaraknya sekitar 70 km dari Kota Pekalongan.

Jalan beraspal paling banter hanya sampai di jalan utama di Kota kecamatan. Sehingga untuk sampai di lokasi, pelancong harus rela berjalan kaki mendaki perbukitan.

Babi Hutan

Namun dengan berjalan kaki itulah pelancong bisa menikmati seluruh keindahan alam di Desa Curug Muncar. Kawasan hutan di sana masih asri dengan keragaman tanaman dan pepohonan yang masih lebat. Sejumlah satwa liar seperti Kijang, Babi Hutan, Owa Jawa, Kera bahkan Macan Kumbang masih sering berseliweran di sela-sela kelebatan hutan.

Di sepanjang perjalanan di desa itu kita akan melihat banyak air terjun (curug), karena itulah dinamakan Desa Curug Muncar. Saat gemericik air terjun terdengar diiringi dengan celoteh aneka burung baik Kutilang, Anis Kembang, Trulek, yang kadang ditimpali dengan pekikan Elang Jawa sehingga kita akan merasakan bagaimana kedamian merasuk dalam jiwa.

”Segala kepenatan dan rutinitas saat ada di kota hilang seketika ketika semua irama alam itu saya nikmati,” ujar Ir Budi Rahardjo (40) peneliti dari lembaga Alam Tropika Indonesia Bogor yang mengaku sudah beberapa kali berkunjung ke Desa Curug Muncar.

Alumnus Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor itu bukanlah satu-satunya orang yang merasakan kedamaian pesona alam di Curug Muncar.

Selain berbagai keindahan alam kehidupan sosial dan budaya masyarakat sekitar juga menjadi nilai plus bagi para pelancong. Jadi selain mendapatkan kedamaian Pelancong juga bisa mendapatkan berbagai pengetahuan tentang budaya masyarakat lokal.

Rasanya akan percuma jika kita belum merasakan berbagai makanan khas yang biasa dimakan oleh warga sekitar seperti nasi jagung, sambal gores, krupuk canthir, gemblong, kopi gula aren atau bermain congklak dengan anak-anak dusun yang lugu. (Muhammad Burhan-20)