Upacara Saparan Wonolelo, Merti Bumi Tunggularum, dan Saparan Bekakak menjadi suguhan wisata menarik dari Yogyakarta.

Mengawali 2010 ini, di Sleman, Yogyakarta digelar tiga upacara adat yang merupakan kegiatan budaya yang dinanti-nanti dan menjadi kalender pariwisata yang menarik bagi wisatawan nusantara dan mancanegara.

Upacara Adat Saparan dan Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo, merupakan upacara adat pertama, dilangsungkan pada 8-23 Januari 2010 di Pondok Wonolelo Wedomartani Ngemplak, Sleman. Puncak acara dilaksanakan pada Kamis, 21 Januari 2010 pukul 19.30 WIB.

Dalam acara ini, ditampilkan tarian Gambyong, pembacaan singkat perjuangan Ki Ageng Wonolelo, pertunjukan fragmen dengan lakon “Tumetesing Embun Ing Lemah Cengkar” penyerahan “Obor Suci” oleh sesepuh Trah kepada Bregada Kira.

Setelah Kirab Pusaka Ki Ageng Wonolelo kemudian dilakukan tahlil dan doa bersama, kemudian dilanjutkan oleh perebutan gunungan apem seberat satu ton oleh para pengunjung.

Upacara kedua adalah Upacara Adat Merti Bumi Tunggularum yang diselenggarakan pada 21 – 24 Januari 2010 di desa Wonokerto, Turi. Merti Bumi diadakan sebagai wujud rasa syukur, meningkat kelestarian lingkungan, dan mempertahankan seni tradisi budaya.

Puncak acara ini diawali dengan pentas kubrosiswo yang dilanjutkan dengan prosesi upacara adat berupa kesenian Gejog Lesung, tarian persembahan, kirab gunungan salak Gung Rinenggo diikuti Bregada Pager Bumi, dan ditutup dengan pementasan Jathilan.

Terakhir, Upacara Adat Saparan Bekakak yang dilaksanakan Jumat, 29 Januari 2010 di Ambarketawang, Gamping. Tahun ini, Upacara Adat Saparan Bekakak dikemas dengan nuansa tradisional modern dengan melibatkan bebagai komunitas, seperti komunitas vespa, jeep, mobil wills, sepeda onthel, selain penampilan bergada-bergada prajurit dan kesenian tradisional khas lainnya.

Sebuah pertunjukan adat yang sarat nila-nilai dan filosofi. Sebuah kekayaan negeri ini yang tak ada tandingnya.

Sumber: Majalah Travel Club