BANYAK orang yang mengibaratkan Bedugul adalah mutiara terpendam karena alamnya yang sesungguhnya eksotik dan belum diketahui banyak orang. Salah satu objek wisata di Pulau Dewata yang terletak di Kabupaten Tabanan ini memang sedikit berbeda dengan objek lainnya yang ada di Bali yang pada umumnya mengandalkan kemolekan alam, terutama pantai dan harmonisnya budaya.

Di Bedugul, ada sebuah harta karun abadi, yakni sebuah Kebun Raya Eka Karya Bali, yang dibangun pada 15 Juli 1959. Kebun raya seperti ini cukup langka dengan koleksi berisi 13.584 tanaman dan berbagai jenis burung serta cerita masa lalu yang tidak akan habis dimakan usia.

Perjalanan ke Bedugul ditempuh sekitar dua jam dari ibu kota Bali, Denpasar.

Saat memasuki pintu gerbang, pengunjung akan terpesona dengan hamparan luas rumput nan hijau dan rerimbunan pohon hutan tropis. Kekayaan floranya bersanding mesra dengan sejumlah patung raksasa yang diambil dari kisah pewayangan.

Patung Jatayu, burung garuda yang membela Dewi Sinta dari cengkeraman Rahwana dalam cerita Ramayana, bisa dijumpai saat memasuki areal kebun raya yang biasa disebut Kebun Raya Bali ini. Ada juga patung Kumbakarna Laga yang tengah dikepung pasukan kera.

Awalnya, kebun yang terletak di Desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti, itu hanya seluas 50 hektare. Setelah mengalami renovasi, luasnya menjadi 154,5 ha, lebih luas jika dibandingkan dengan Kebun Raya Cibodas yang hanya 125 ha. Kebun raya ini hidup harmonis, melebur bersama kebudayaan masyarakat sekitar.

Begitu harmonisnya bahkan satu areal khusus Taman Panca Yadnya di dalam kebun raya itu disiapkan sebagai rumah bagi puluhan jenis koleksi tanaman untuk keperluan upacara agama Hindu.

Tumbuh-tumbuhan itu biasa digunakan untuk hiasan pura, sesajen, bahan bangunan suci dan berbagai upacara lainnya. Taman seluas 5,53 hektare ini diberi nama Taman Panca Yadnya, mengacu pada lima aktivitas utama kegiatan persembahan masyarakat Hindu di Bali.

Pertama, dewa yadnya (persembahan kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa). Kedua, pitra yadnya (persembahan kepada leluhur). Ketiga, resi yadnya (persembahan sebagai balas jasa kepada para pendeta atas bimbingannya), dan manusa yadnya (korban suci untuk keselamatan umat manusia). Selanjutnya butha yadnya (persembahan kepada bhuta kala).

Koleksinya tanaman bunganya berjumlah 218 jenis, berasal dari berbagai kabupaten di Bali dan yang menarik antara lain cempaka (Michelia champaca L), beringin (Ficus benjamina L), trijata (Medinilla speciosa Bl), uduh (Caryota mitis Lour), dan majegau (Dysoxylum caulostachyum) yang merupakan maskot flora Provinsi Bali.

Di dalam Kebun Raya Bali ini, kita juga akan mendapati Taman Mawar, Taman Cyathea (koleksi paku-pakuan), Taman Anggrek, Rumah Kaca Kaktus, Taman Usada (koleksi tanaman obat), Taman Begonia, Pura Batu Meringgit dan Pura Terate Bang.

Bagi yang suka petualangan di alam bebas, bisa menjajal fasilitas Treetop Adventure Park. Akan ada atraksi permainan dari pohon ke pohon yang terdiri dari lima lintasan dengan tingkat kesulitan yang berbeda.

Tidak jauh berbeda dengan lokasi outbond di alam terbuka, di Kebun Raya Bali ini juga terdapat 65 jenis permainan menegangkan yang berada di lokasi ketinggian hingga 20 meter. Saat ini, Bali Treetop Adventure Park adalah yang terbesar di Asia Tenggara.

Jangan khawatir kelelahan karena harus berjalan kaki. Seluruh area Kebun Raya Bedugul ini bisa ditempuh dengan mengendarai mobil bersama keluarga. Jalannya mulus beraspal. Namun, mohon maaf, sepeda motor tidak diperbolehkan masuk.

Tiga danau

Jika kebun raya Cibodas memiliki beberapa air terjun yang memukau, Kebun Raya Bali menawarkan tiga danau yang memesona. Danau pertama yang bisa dikunjungi adalah Danau Beratan yang berada di kanan jalan menuju Singaraja. Jaraknya sekitar 300 meter dari Kebun Raya Bali.

Dua danau lagi yang bisa kita nikmati adalah Danau Buyan dan Tamblingan. Dua danau itu sudah masuk wilayah Kecamatan Sukasada, Kabupaten Buleleng.

Danau Buyan yang berada di kiri jalan Desa Pancasari menjadi tempat terkenal untuk para pemancing karena banyaknya ikan di tempat ini. Sementara itu, Danau Tamblingan yang berjarak sekitar 5 km dari Danau Buyan harus dicapai melalui jalan menanjak dengan tikungan sangat tajam. Jalan ini berada di Bukit Pangelengan, tempat gua Jepang bekas Perang Dunia II dulu.

Namun, gua bersejarah sepanjang jalan itu tidak terlalu diperhatikan karena di tempat ini juga terdapat habitat monyet jinak. Beberapa pengunjung biasanya berhenti untuk bersembahyang di pura kecil di jalan ini, atau hanya sekadar menggoda monyet-monyet tersebut.

Suhu udara lembab sekitar 18-20 derajat celsius di tempat ini menjadikan Bedugul sebuah surga lain di Bali yang terkenal dengan objek wisata pantainya. Bedugul menjadi salah satu dari empat kebun raya yang dimiliki Indonesia saat ini.(mediaindonesia.com/OL-5)