gunung-dempoPALEMBANG – Menikmati dinginnya pegunungan dengan pemandangan kebun teh yang terbentang luas, ternyata tidak hanya dapat dilakukan di Puncak, Jawa Barat.

Di Sumatera Selatan, tepatnya di Gunung Dempo, suasana serupa bisa Anda dinikmati. Kelebihannya, Anda tidak harus stres menghadapi kemacetan di jalan raya.
Menyeruput secangkir teh manis panas yang dipetik dari lereng Gunung Dempo bisa memanaskan tubuh Anda kala pagi hari, setelah malam sebelumnya Anda berselimut dingin di vila atau hotel tempat Anda menginap.

Setelah mengguyur tubuh dengan air pegunungan yang mengalir hingga mencapai kamar mandi, mata Anda bisa makin terbelalak menyaksikan anugerah Tuhan berupa indahnya pemandangan.
Gunung Dempo adalah gunung tertinggi di Sumatera Selatan, setinggi 3.195 meter di atas permukaan laut (dpl), dan tergolong sebagai gunung berapi aktif yang sering mengeluarkan asap dengan menyemburkan sedikit lumpur ke dataran rendah di bawahnya. Gunung ini masuk dalam jajaran Pegunungan Bukit Barisan yang memiliki dua puncak, yaitu Gunung Dempo dan Gunung Marapi.
Kawasan Gunung Dempo merupakan satu-satunya lokasi wisata gunung di Sumatera Selatan. Di kawasan hutan menuju puncak Gunung Dempo terdapat sungai kecil dengan airnya yang jernih.
Para pendaki dapat memanfaatkan air sungai ini sebagai air minum selama perjalanan. Untuk mendaki, pengunjung harus melalui kawasan hutan dengan menelusuri jalan setapak yang dipenuhi akar-akar pepohonan besar yang melintang. Keadaan hutan ini lebat dan sunyi, hanya terdengar suara kicauan burung.
Dari ketinggian tertentu, pengunjung dapat menyaksikan hamparan kebun teh seluas 1.500 hektare milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VII. Jika pengunjung melihat lebih jauh, akan tampak Kota Pagaralam. Panorama ini akan lebih indah jika dilihat pada malam hari, karena gemerlap lampu menghiasi Kota Pagaralam.
Gunung Dempo terletak sekitar 310 km sebelah barat Kota Palembang. Untuk mencapai gunung ini, pengunjung dapat menggunakan bus menuju Kota Pagaralam dalam waktu sekitar tujuh jam perjalanan. Tarifnya cukup Rp 70.000/orang untuk yang ber-AC dan Rp 40.000 untuk kelas ekonomi.
Dari Terminal Pagar Alam, pengunjung dapat menuju ke kaki Gunung Dempo yang jaraknya sekitar 15 km dengan mobil menuju Pabrik Teh PTPN III.
Di dekat pabrik teh ini, ada baiknya pengunjung menemui sesepuh Gunung Dempo, yang akan mengantar pengunjung ke desa terdekat dari kaki Gunung Dempo, yaitu Kampung Empat dengan waktu tempuh sekitar 30 menit. Dari tempat ini, perjalanan dilanjutkan melalui jalan setapak menuju ke Puncak Gunung Dempo. Jika ingin menginap, ada vila, losmen, motel, dan warung makan di kaki Gunung Dempo.
Kota Pagaralam selain mempunyai wisata alam juga memiliki lokasi purbakala. Terdapat sedikitnya 33 air terjun dan 26 situs menhir yang sudah tercatat. Ada pula Batu Gong, perkebunan teh lereng Dempo, Sungai Lematang Indah, Air Terjun Curup Embun, Arca Manusia Purba, dan kegiatan petualangan (adventure out door) berupa arung jeram atau aktivitas terbang layang.
Setelah digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional (PON) XVI lalu, tersedia landasan untuk menikmati keindahan lereng Gunung Dempo dengan menggunakan pesawat layang.
Upaya menjual objek wisata memang telah dilakukan. Hanya saja, seperti diakui Wakil Ketua DPRD Pagaralam Suhardin, pendapatan dari sektor pariwisata belum signifikan. “Tetapi PAD (Pendapatan Asli Daerah) dari wisata ini ditargetkan bisa menjadi modal pembangunan daerah. Makanya, pembangunan dan pengelolaan aset-aset wisata ditangani badan usaha daerah,” ujarnya.
Wali Kota Pagaralam Djazuli Kuris menyatakan, pelayanan diupayakan semaksimal mungkin. Tinggal menunggu bagaimana sinergi dengan program Visit Musi saja, sehingga wisatawan baik dari Nusantara maupun mancanegara bisa menikmati keelokan Gunung Dempo. “Mereka akan kami buat menyesal kalau tidak kembali lagi setelah kedatangan pertama,” katanya berpromosi.