MAKASSAR, Sulawesi Selatan (Sulsel), memiliki beragam objek wisata yang layak dikunjungi. Anda akan menemui pulau-pulau eksotis, pantai yang indah, kesenian yang atraktif, hiburan, dan kuliner khas.

Makassar juga merupakan pintu gerbang wisata lainnya di Sulawesi, seperti Tana Toraja, Bunaken, dan Wakatobi. Salah satunya objek yang pantas Anda kunjungi adalah Pulau Samalona.

Pulau itu merupakan satu dari 11 pulau yang ada di Kota Makassar. Lokasinya berada di sebelah barat daya pantai barat Sulawesi Selatan. Secara administratif, pulau ini termasuk wilayah Kota Makassar. Posisi lebih tepatnya berada di sebelah barat kecamatan Wajo, Makassar, berjarak sekitar 2 km dan bisa dilihat dengan jelas dari kecamatan tersebut.

Di pulau ini berdiri sebuah mercu suar yang digunakan sebagai tanda batas daratan bagi kapal-kapal berbadan besar. Samalona bisa jelas dari Benteng Fort Rotterdam di daerah Keling, Makassar.

Pulau ini sangat terkenal sebagai tempat snorkeling dan menyelam (diving). Karang laut bertebaran di sekeliling pulau membentuk taman bawah laut yang sangat indah. Selain terdapat berbagai karang-karang laut, Anda juga akan menemui beraneka ragam ikan tropis berwarna-warni, dan biota laut lainnya.

Pulau Samalona merupakan gugusan pulau karang kecil yang berbentuk bundar dengan luas sekitar 2,34 hektare. Pulau kecil ini merupakan salah satu tujuan wisata bahari yang banyak dikunjungi wisatawan lokal maupun mancanegara. Pasir putihnya dan airnya yang jernih menjadikan pulau ini cocok untuk wisatawan yang suka berjemur.

Pulau Samalona berjarak sekitar 6,8 km dari Kota Makassar, dan dapat ditempuh dalam waktu sekitar 20 – 30 menit dengan menggunakan speed boat berkapasitas maksimal 12 orang dengan biaya berkisar antara Rp250 ribu hingga Rp300 ribu.

Pulau Samalona menyimpan sejuta misteri tentang karamnya sejumlah kapal peninggalan Perang Dunia Ke-2. Ada sekitar tujuh unit kapal yang karam di pulau tersebut.

Kapal-kapal itu di antaranya kapal Maru, kapal perang milik Jepang yang karam pada kedalaman sekitar 30 meter. Kemudian kapal Lancaster Bomber yang juga karam pada kedalaman sekitar 30 meter, kapal selam pemburu (gunboat) milik Jepang, kapal kargo Hakko Maru buatan Belanda yang merupakan kapal selam milik Jepang.

Kapal-kapal yang karam tersebut telah berubah wujud menjadi karang dan menjadi ‘rumah’ bagi ratusan biota laut yang beraneka ragam dan jenis serta warna yang sangat mengagumkan. Keindahan inilah yang menjadi daya tarik bagi para wisatawan untuk datang berenang di antara bangkai-bangkai kapal karam tersebut.

Selain misteri dan keindahan taman lautnya, para wisatawan juga dapat menyaksikan matahari terbit (sunrise) dan matahari terbenam (sunset) pada satu posisi yang sama.

Di pulau tersebut, Anda juga dapat menikmati kelezatan berbagai macam seafood segar. Uniknya seafood itu dimasak dengan cara diletakkan di atas tempurung kelapa kemudian ditutupi dengan daun pohon.

Dengan cara demikian, aroma asap arang tempurung kelapa tersebut segera tercium dan dapat menggugah selera makan.

Bagi Anda yang ingin lebih lama menikmati keindahan Pulau Samalona, Anda dapat bermalam di pulau ini. Di sana tersedia berbagai penginapan sederhana berbentuk rumah pangggung dengan tarif antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu per malam. (S-1)