Usianya tidak lagi muda. Dua abad lebih museum ini usianya. Museum Nasional menjadi museum tertua di Tanah Air dan menjadi referensi tepat untuk mengetahui kekayaan di Nusantara.

Kali ini, penjelajahan sejarah Nusantara bersandar di Museum Nasional. Keberadaan museum yang juga terkenal secara internasional itu, tak terlepas dari peran serta sebuah perhimpunan penelitian Bataviaasch Genootschap van Kunsten en Wetenschappen, yang didirikan Pemerintah Belanda, 24 April 1778.

Kelompok ini merupakan suatu lembaga independen yang dibuat dengan tujuan untuk memajukan penelitian dalam bidang seni dan ilmu pengetahuan, khususnya dalam bidang-bidang ilmu biologi, fisika, arkeologi, kesusastraan, etnologi dan sejarah, serta menerbitkan hasil penelitian.

Semakin meningkatnya jumlah koleksi benda sejarah yang diteliti perkumpulan tersebut, membuat pemerintah Belanda akhirnya memutuskan untuk mendirikan sebuah museum. Kini, Museum Nasional berada di bawah naungan Kementerian Pariwisata dan Kebudayaan RI.

Museum Nasional ini terletak di Jalan Medan Merdeka Barat No. 12, Jakarta Pusat. Gedung peninggalan zaman kolonial Belanda ini menyimpan 141.899 benda, terbagi menjadi dua bangunan, yaitu gedung lama dan gedung baru. Di gedung lama terdapat ruang pameran Etnografi, ruang Perunggu, Prasejarah, Keramik, Tekstil, Numismatik, Relik Sejarah, Arca batu, dan ruang Khasanah.

Memasuki gedung lama berarsitektur Romawi kuno, pengunjung disuguhi pemandangan arca-arca yang tersebar di seluruh ruangan dan koridor. PeninggaIan arkeologi tersebut tidak lain adalah benda-benda hasil kebudayaan orang Indonesia, diambil dari abad ke-5 hingga abad ke-15 Masehi. Terdiri dari arca dewa-dewa Hindu dan Buddha, arca binatang, arca perwujudan, dan masih banyak lagi. Kebanyakan, arca tersebut ditemukan di pulau Jawa, Sumatera dan Kalimantan.

Ada satu hal paling menarik perhatian pengunjung, yakni arca dengan tinggi hampir tiga meter. Patung batu itu digambarkan sebagai sosok laki-laki tegap berdiri, tepat dibawah kakinya terdapat tubuh dan tengkorak-tengkorak manusia. Laki-laki tersebut adalah sosok Raja Adityawarman yang memerintah Melayu pada 1347-1375. Ditemukan di Rambahan, Padangroco, Sumatera Barat di abad ke-14 Masehi.

Sementara, gedung baru terdiri dari empat lantai. Desain dalam gedung ini cukup menarik, tampak modern dan lebih tematis. Seperti di lantai satu, temanya adalah Manusia dan Lingkungan. Lantai dua, Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Ekonomi. Kemudian, lantai tiga, Organisasi Sosial dan Pola Pemukiman. Lalu, lantai empat, Khasanah dan Keramik.

Museum dibuka pada Selasa-Jumat, mulai dari pukul 08.00 hingga pukul 16.00 dan Sabtu-Minggu, dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 17.00. Museum Nasional ditutup untuk umum setiap hari Senin dan hari besar nasional atau keagamaan.

Untuk Ruang Khasanah Emas ditutup satu jam sebelum waktu tutup museum. Karcis masuk, dewasa Rp 750. Anak-anak dibawah umur 17 tahun dan pelajar Rp 250. Sebuah nilai tiket yang sangat murah dibandingkan pengetahuan yang bakal diperoleh di sana.

Di museum ini, Anda bisa menemukan kekhasan sekaligus keelokan paling berharga dari sebuah bangsa besar. Jadi, perluas wawasan Anda tentang Indonesia dengan berkunjung ke Museum Nasional.

Sumber: Majalah Travel Club