Pulau Sepa

Pulau Sepa

Keindahan Pulau Sepa
Pantai yang landai, laut yang jernih serta fasilitas sea sport yang lengkap, tidak ada tempat lain selain Pulau sepa. Pulau Sepa merupakan salah satu pulau resort yang berada di Pulau Seribu. Pulau ini tidak terlalu besar namun untuk orang asing ( turis ) mereka suka sekali dengan Pulau ini. Kalau dari Marina Jaya ancol jaraknya berkisar antara 90 – 120 Menit, laut mereka sudah jernih & dapat dinikmati oleh para pencinta keindahan bawah laut.
Fasilitas yang terbaru di Pulau Sepa adalah Marine Walker / Berjalan di Bawah laut, dengan membayar Rp.450.000,-/ orang / 10 Menit Anda dapat menikmati indahnya biota laut tanpa anda harus bisa berenang. Salah satu tempat favorit untuk orang Asing / turis mancanegara di Pulau Seribu saat ini adalah Pulau Sepa, untuk akomodasi Pulau Sepa designnya lebih ke arah semi traditional, cottage – cottage mereka terbuat dari kayu & seperti rumah panggung. Selain fasilitas sea sport di Pulau Sepa pun mereka ada penangkaran penyu ( pengembangbiakan penyu ).
Untuk informasi & reservasi ke Pulau Sepa ( Pulau Seribu ) anda dapat menghubungi kami di : 021.68274005/6406166/6407344 atau Anda dapat mengirimkan email ke wijayatama@pulauseribu-wisata.com atau wijayatama@centrin.net.id atau kunjungi website kami di www.pulauseribu-wisata.com

Jenuh dengan kesibukan di pekerjaan dan aktivitas di hiruk-pikuk Ibu Kota Jakarta? Bosan dengan kemacetan, deru mesin mobil, asap polusi kendaraan? Ke mana Anda melepaskan kepenatan dan kejenuhan tersebut? Banyak pilihan untuk melepaskan kepenatan dan kejenuhan, tetapi tidak perlu jauh-jauh dari Jakarta. Salah satu resor di Kepulauan Seribu Utara yang masih masuk dalam DKI Jakarta, yakni Sepa Paradise atau Resor Pulau Sepa, bisa menjadi pilihan.

Untuk mencapai pulau yang masuk dalam gugusan Kepulauan Seribu Utara ini, bisa dengan menggunakan kapal pribadi bagi yang memiliki atau dengan menggunakan kapal milik resor ini dari Pelabuhan atau Dermaga XIX Marina Ancol. Perjalanan dengan kapal cepat atau speed boat dari Marina Ancol Jakarta, sepanjang perjalanan kurang lebih 1,5 jam, merupakan suatu wisata tersendiri karena melintasi gugusan Kepulauan Seribu. Memasuki resor Pulau Sepa, rasanya seperti berada di antara pulau karena Pulau Sepa ini dikelilingi sejumlah Pulau seperti Pulau Putri dan Pulau Pelangi serta beberapa pulau tak berpenghuni lainnya.

Ketika sampai di dermaga Pulau Sepa, rasa tenang langsung melanda SH. Rasanya seperti berada jauh dari Jakarta, padahal masih berada dalam Provinsi DKI Jakarta. Dermaga Pulau Sepa, bukanlah seperti dermaga di pelabuhan-pelabuhan lainnya yang air lautnya berwarna hitam pekat. Air laut di dermaga Pulau Sepa masih berwarna kehijauan dan biru terang. Masih bening, sehingga dasar laut yang tidak terlalu dalam, bisa terlihat. Turun dari Kapal Sepa Paradise yang mengantar SH dan rombongan dari Pemerintah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, setelah meniti Dermaga yang terbuat dari Kayu, langsung disambut oleh Pintu Gerbang yang mengantarkan ke Front Office Pulau Sepa untuk mengambil Kunci Kamar Bungalow tipe Penyu. Front Office merupakan bangunan tersendiri. Di samping Front Office atau Lobby Pulau Sepa, terdapat mini shop yang menjual berbagai perlengkapan apabila lupa membawanya dari rumah, seperti film untuk kamera, batu baterai hingga pernak-pernik Pulau Sepa.

Sang Tuan Rumah, Manajer Operasional Resor Pulau Sepa, Bestari Barus langsung menyapa dengan ramah. ”Ini masih Jakarta lho,” candanya. Untuk mencapai bungalow atau Cottage, melewati Restoran Pulau Sepa yang berukuran lumayan besar dan berada di bibir pantai. Selain restoran yang berukuran besar, juga terdapat beberapa bangunan terpisah berukuran 25 meter persegi yang dilengkapi dengan meja makan. Bangunan terpisah ini, letaknya berada persis di pinggir pantai sehingga ketika makan bisa menikmati hembusan angin pantai dan melihat ombak memecah di pantai. Kamar atau cottage tipe penyu di Pulau Sepa dilengkapi dengan Queen Size Bed dan Single Bed sehingga bisa ditempati tiga orang. Juga disediakan extra bed apabila yang menginap lebih dari tiga orang. Setiap cottage dilengkapi dengan beranda atau teras yang dilengkapi kursi dan meja dari rotan. Kamar juga dilengkapi dengan televisi, meja tulis, lampu tidur, dan sambungan listrik. Kamar Mandi memang tidak dilengkapi dengan Bath Tube tetapi tersedia shower yang bisa memancarkan air panas dan air dingin, tergantung selera kita.

Water Closet dan Wastafel juga tersedia di kamar mandi. Model tata Bungalow untuk Tipe Penyu juga unik. Untuk yang bernomor ganjil agak menjorok ke depan dan untuk yang bernomor genap agak menjorok ke belakang. Setiap Cottage atau Bungalow di Pulau Sepa berada di bawah rindangnya pohon, sehingga terlindung dari terik matahari. Menurut Bestari, ada dua kamar Penyu VIP dan 10 kamar tipe penyu biasa. Yang membedakan tipe penyu dari tipe yang lain adalah kalau tipe penyu setiap kamar letaknya tidak terpisah. Sedangkan tipe lainnya berdampingan. Karena terpisah, aktivitas tetangga kamar tidak terdengar.

Selain tipe penyu, juga terdapat cottage tipe kakap, hiu, flipper dan gurita. Beda kamar atau cottage, beda juga fasilitasnya. Tetapi rata-rata perbedaan fasilitasnya hanya pada televisi dan lemari pendingin. Setiap cottage atau bungalow di Pulau Sepa ini tidak terbuat dari beton. Dindingnya terbuat dari anyaman bambu. Atapnya juga terbuat sirap dan bukan dari genting. Lantai Cottage juga terbuat dari kayu kecuali untuk kamar mandi. Keluar dari cottage atau kamar tempat menginap tipe penyu, langsung menapaki pasir putih pantai Pulau Sepa yang landai dan tidak diberikan sheet pile untuk mencegah ombak seperti resor lainnya. ”Pantai di sini landai dan aman untuk anak-anak sekalipun,” kata Bestari. Di pinggir pantai, terlihat beberapa shower atau pancuran untuk tempat membilas badan seusai berenang di pantai agar badan tidak terasa lengket sebelum memasuki bungalow kembali. Ikan Bakar Menurut Bestari, paket menginap yang ditawarkan di Pulau Sepa, sudah lengkap dengan transportasi dan makan siang, malam dan sarapan pagi. Untuk menuju Pulau Sepa, pengelola resor menyediakan empat kapal Pulau Sepa yang terdiri dari tiga kapal berukuran besar dengan kekuatan empat mesin masing-masing berkekuatan 200 tenaga kuda dan satu kapal berukuran kecil dengan kekuatan dua mesin berkekuatan sama dengan kapal besar. Kapal ini berangkat jam delapan pagi dari Marina Ancol dan Jam Dua Siang dari Dermaga Pulau Sepa. ”Jadi pengunjung juga bisa datang pagi dan pulang pada siangnya apabila tidak ingin menginap,” kata Bestari.

Pengunjung juga diberikan fasilitas makan empat kali apabila ingin menginap selama semalam. Makanan yang disediakan oleh pengelola juga adalah makanan laut berupa ikan bakar atau sea food lainnya seperti udang dan cumi-cumi. Pengunjung juga diberikan hiburan dari kelompok musik yang bermain setiap malam. Pengunjung bisa memesan lagu atau menyanyi dengan diiringi oleh kelompok musik yang tampil. Soal lagu-lagu, bisa dari back to sixties hingga lagu-lagu anak muda sekarang. Pengunjung juga diberikan suguhan tarian khas Betawi dan Sunda. Restoran di sini, menurut Bestari, tidak menuntut pengunjung untuk berpakaian rapi ketika menikmati makanan atau sekedar minum kopi. Pengunjung seusai berenang dalam keadaan basah bisa masuk keluar restoran tanpa dihalang-halangi. Bahkan makan dengan memakai pakaian renang sekalipun, kata Bestari, tidak dilarang. Ditambahkan, menginap di Pulau Sepa tinggal membawa baju dan perlengkapan renang dan snorkling atau menyelam bagi yang memiliki. ”Pokoknya datang ke sini tinggal bawa baju saja,” kata Bestari.

Apabila pengunjung ingin menginap lebih dari satu malam, menurut Bestari, tarifnya sudah berbeda karena dipotong dari biaya transportasi. Soal harga menginap di Resor Pulau Sepa tidak terlalu mahal. Apabila anggarannya agak minim, tinggal menginap di kamar yang harganya lebih murah saja seperti tipe gurita. Pengelola juga menyediakan paket tur satu hari atau tidak menginap dengan harga Rp 368.000. Harga tur sehari ini sudah termasuk transportasi dari Marina Ancol ke Pulau Sepa dan sebaliknya. Bestari mengungkapkan, pihaknya tetap melirik wisatawan kelas menengah dan bukan hanya kalangan atas saja. ”Kami ini segmentasinya menengah ke atas,” kata Bestari. Ketika malam menjemput, seusai menikmati matahari tenggelam di ufuk dari Dermaga Pulau Sepa, kesunyian langsung menyambut. Sangat berbeda dengan di Jakarta yang sampai tengah malam pun masih terdengar deru mesin kendaraan bermotor. Bersantai di kursi di pinggir pantai untuk merasakan kesunyian malam sembari merenung bisa menjadi pilihan. Sewaktu menjelang tidur, hembusan angin pantai dan deburan ombak masih terdengar membuai SH untuk terlelap dalam tidur. Bangun pagi pada keesokan harinya juga badan terasa segar dan pikiran terasa tenang karena jauh dari polusi udara dan bisingnya suara mesin.(SH/thomas bernadus)