SULAWESI UTARA (Sulut) sangat terkenal dengan pariwisata bawah laut, Bunaken. Sebenarnya, banyak potensi wisata bawah laut lainnya di sini, misalnya kawasan pantai dan bawah laut di Minahasa Tenggara.

Nah, bila Anda sedang berlibur menikmati surga bawah laut Bunaken sangat dianjurkan untuk mencoba menyelami keindahan kehidupan bawah laut di kabupaten yang baru berdiri ini. Tepatnya di kawasan Ratatotok. Di sini setidaknya terdapat 13 titik penyelaman atau diving. Antara lain, Teluk Totok, Pulau Racun, Teluk Buyat, Teluk Sikoad, Teluk Bohaba, dan Pulau Tulang.

Untuk mencapai lokasi tersebut memang butuh “pengorbanan”, tapi sesampai di sana semua yang Anda korbankan pasti terbayar lunas. Untuk mencapai lokasi dari Bandara Sam Ratulangi, Manado, butuh waktu hampir empat jam perjalanan darat.

Waktu tempuh tiga jam dilalui dengan kondisi jalan beraspal mulus dan selebihnya Anda akan merasakan perjalanan penuh lubang, off road! Obat antimabuk darat pun mesti disiapkan. Jangan khawatir soal alat transportasi.

Sebab, banyak taksi dan kendaraan yang bisa disewa berjajar di bandara. Tak terlalu mahal, hanya Rp550.000. Itu sudah termasuk bensin dan sopir dengan durasi 24 jam.

Dalam perjalanan, Anda yang pernah melintas di Puncak, Jawa Barat, pasti akan teringat daerah ini. Pasalnya, sepanjang jalan yang akan Anda temui adalah daerah pegunungan. Pada sisi kanan terdapat bukit berpohonan, sedangkan di sisi kiri terhampar pepohonan kelapa milik perkebunan rakyat menghiasi tepian jurang.

Soal makanan, wisatawan yang datang juga tidak perlu khawatir. Sebab, ada sejumlah tempat makan yang layak disinggahi. Contohnya, rumah makan Sineleyan yang ada di Tomohon. Tempat ini bisa menjadi pelampiasan Anda untuk memuaskan hasrat kuliner. Seperti namanya, Sineleyan banyak menyajikan menu dari ikan air laut dan air tawar. Tentunya diolah sesuai khas Manado.

Konsepnya menciptakan kenyamanan tersendiri karena berada di atas kolam besar. Udara pegunungan akan menambah nafsu makan Anda di sini. Selain diwarnai dengan pemandangan alam yang indah perjalanan berkelok, perjalanan juga naik-turun.

Nah untuk menghilangkan rasa mual atau bosan, singgahlah sebentar di warung-warung milik penduduk di daerah Pangu Ratahan. Mereka menjual beraneka buah-buahan hasil perkebunan, utamanya adalah buah salak. Rasanya cukup manis, tapi kalau ingin yang sedikit kecut juga ada. Harganya pun tak mahal.

Setelah menempuh perjalanan sekitar tiga jam, sajian pemandangan sedikit berubah, tapi dijamin lebih mengasyikkan. Sebab, di sisi kiri pemandangan hamparan laut biru sangat sayang dilewatkan. Apalagi kalau lautnya berada pada sebuah teluk di mana terdapat banyak nelayan sedang menjaring ikan.

Pemandangan alam nan indah tentunya membuat Anda terbuai hingga tak sadar perjalanan sudah berakhir. Kalau sudah sampai di Ratatotok, tepatnya di Pantai Lakban, wisatawan bisa beristirahat sejenak menikmati indahnya alam di sini.

Kemudian, jangan lupa bernegoisasi dengan nelayan saat menyewa perahu yang akan mengantarkan Anda ke lokasi diving atau snorkeling. Biasanya para nelayan mematok harga sekitar Rp500.000. Nah, jika perahu sudah didapat serta peralatan menyelam sudah tersedia, Anda bisa segera meluncur ke-13 titik penyelaman.

Karena jaraknya yang lumayan jauh satu sama lain, wisatawan bisa menyinggahinya tidak dalam satu hari kunjungan. Hanya saja, sebagai “pemanasan” Anda bisa melakukan snorkeling di titik antara Pulau Dakokayu dengan daratan terluar dari Tanjung Ratatotok. Di sini, dapat dilihat kehidupan bawah laut secara jelas dari atas air tanpa harus menyelam lebih dalam.

Kawasan ini sedalam 5 meter. Selain terumbu karang alam, Anda juga bisa melihat terumbu karang dari reff ball yang ditanamkan PT NMR beberapa tahun lalu.

“Ada 3.000 reff ball yang disebar sejak 1999 di tujuh titik yang berguna untuk meningkatkan populasi ikan yang berkurang akibat global warming,” kata Jerry Konjansow, Manager Environment NMR.

Perairannya yang tenang sangat mendukung kelancaran kegiatan snorkeling. Bila kapal bergeser ke kanan, maka Anda akan menemukan Teluk Buyat. Teluk yang selama ini dipandang negatif. Namun, sebenarnya di tempat ini bisa digelar penyelaman dengan lokasi di ujung sebelah kiri Pantai Buyat sampai Teluk Buyat.

Tempat diving terbaik di lokasi yang miring karena di sini banyak ditemukan organisme laut yang unik. Gugusan Karang yang terhampar pada kedalaman 5?15 meter kaya akan organisme laut. Antara lain, nudibranch, ghost pipefish, leaffish, dan beragam jenis udang kecil. (sindo//jri)