Pulau Onrust merupakan salah satu pulau di Kabupaten Kepulauan Seribu, Jakarta. Letaknya berdekatan dengan Pulau Bidadari, Pulai Cipir, dan Pulau Kelor. Sejak tahun 1972 Pulau Onrust ditetapkan sebagai kawasan pelestarian sejarah karena banyak memiliki bukti-bukti arkeologis dari kurun waktu abad ke-17 sampai ke-20. Kemudian dikembanqkan sebagai Taman Arkeologi Pulau Onrust dibawah wewenang Dinas Kebudayaan dan Permuseuman Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Pertama kali menapakkan kaki dan mengedarkan pandangan di pulau ini, yang terlihat hanya bangunan yang bisa dihitung jari jumlahnya. Diselingi reruntuhan bangunan, jalan setapak, dan pohon-pohon rindang.

Tidak terlihat bila ternyata pulau ini telah menjadi saksi bisu banyak kisah sejarah penting berkaitan dengan muasal ibukota Indonesia secara khusus dan Nusantara secara„umum.

Pulau Onrust pada abad ke-17 dan ke-18 masehi merupakan pelabuhan VOC sekaligus sebagai tempat perbaikan kapal sebelum dipindahkan ke Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Sejak itu, pulau ini dinamai Pulau Onrust, karena kesibukannya. Onrust berasal dari Bahasa Belanda yang artinya tidak pernah istirahat.

Dahulu di Pulau Onrust terdapat dua menara kincir angin penggergajian kayu yang komponen-komponennya didatangkan dari Amsterdam. Selain itu, VOC membangun sebuah benteng untuk menahan serangan dari pasukan Inggris. Benteng itu awal berbentuk belah ketupat dengan dua bastion dan kemudian diperluas menjadi segilima dengan bastion di setiap sudutnya.

Selain benteng, untuk menahan serangan dari pasukan Inggris, V0C-pun membangun menara Martello termasuk di tiga pulau terdekat. Saat ini Menara Martello hanya dapat dilihat di Pulau Bidadari dan Pulau Kelor karena di Pulau Onrust dan Pulau Cipir hanya terlihat sisa-sisa dari pondasi menara itu.

Dalam sejarahnya, Pulau Onrust tidak pernah lepas dari penguasaan VOC karena sebagai zona pertahanan bagi kantor pusat VOC di Batavia. Selain itu Pulau Onrust dijadikan sebagai tempat penampungan sementara komoditi-komoditi Asia yang akan dikirim ke Eropa.

Tahun 1911 hingga 1933, Pemerintah Hindia Belanda memfungsikan Pulau Onrust dan Pulau Cipir sebagai pusat karantina haji yang saat itu menjadi jalur utama transportasi haji adalah melalui laut.

Difungsikannya Pulau Onrust dan Pulau Cipir sebagai pusat tempat yang mengatur keberangkatan dan kepulangan para jamaah haji membuat pemerintah Hindia Belanda membangun fasilitas-fasilitas yang menunjang kegiatan para calon haji, seperti kantor registrasi, pos keamanan, barak, sarana MCK, rumah sakit, dan rumah dokter yang sekarang dijadikan sebagai Museum Pulau Onrust.

Pada jaman Jepang, Pulau Onrust dijadikan sebagai penjara bagi tahanan kelas berat dan potilik, seperti Aidit dan Lukman yang kemudian menjadi tokoh PKI. Setelah Indonesia merdeka, Pulau Onrust sempat dijadikan sebagai tempat para tunawisma.

Tips

Menuju ke Pulau Onrust tidaklah sulit. Ada dua alternatif untuk menuju pulau ini. Alternatif pertama melalui salah satu dermaga di Marina Ancol menggunakan speedboat regular setiap hari dua kali perjalanan pagi dan sore menuju Pulau Bidadari kemudian berganti dengan kapal milik nelayan atau dapat pula langsung menuju Pulau Onrust. Perjalanan hanya ditempuh dalam waktu 15 menit. Sedangkan alternatif kedua dengan harga lebih terjangkau adalah dari Pelabuhan Muara Kamal dengan menggunakan kapal nelayan dengan jarak tempuh 20-30 menit.

Bila Anda bertempat tinggal di Jakarta dan ingin menikmati wisata yang berbeda dan tidak perlu waktu yang lama, silahkan persiapkan diri untuk menikmati wisata di Pulau Onrust.

Sumber: Majalah Travel Club