Tekene pituWarga Suku Tengger memiliki tradisi unik menyambut datangnya Hari Raya Karo, yang merupakan hari raya besar bagi masyarakat Hindu di kawasan Gunung Bromo, Jawa Timur.

Dalam tradisi yang dinamakan tekane pitu ini, warga berbondong-bondong menuju rumah dukun adat untuk meminta jampi-jampi. Tradisi ritual ini wajib dilakukan masing-masing keluarga untuk mengundang kedatangan roh para leluhur mereka hingga perayaan karo tiba.

Masyarakat Hindu Tengger yang tinggal di kawasan lereng Gunung Bromo, tepatnya di Desa Ngadisari, Kecamatan Sukapura, Probolinggo, beberapa hari ini mulai sibuk dengan beragam persiapan menjelang datangnya Hari Raya Karo, yang merupakan hari raya terbesar bagi mereka. Salah satunya dengan menggelar ritual tradisi tekane pitu.

Tradisi ini diawali dengan mendatangi rumah sejumlah dukun adat untuk meminta syarat berupa kemenyan yang telah diberi jampi-jampi. Warga bahkan rela antre di rumah sang dukun demi memperoleh syarat tersebut. Setelah memperoleh kemenyan, wargapun langsung pulang ke rumahnya masing-masing untuk persiapan lainnya, yakni menyuguhkan berbagai macam sesaji yang ditujukan bagi para roh leluhur mereka.

Ritual turun temurun ini sendiri dimaksudkan untuk mengundang roh leluhur mereka, agar bisa berkumpul bersama keluarga di rumah hingga perayaan karo tiba.

Ritual tekane pitu ini wajib hukumnya dilakukan oleh masing-masing keluarga. Jika tidak dilakukan, warga meyakini akan segera datang bencana bagi keluarga mereka di masa mendatang. Hari Raya Karo sendiri menurut kalender Suku Tengger Bromo akan berlangsung sepekan mendatang.

Sumber: Indosiar.com