Surga HangsanAnda belum ke Cina bila tak singgah di Huangshan. Konon provinsi di Timur Cina ini adalah surga dunia satu-satunya di bumi. Keindahannya komplet. Lautan awan hadir sepanjang 200 hari setahun, ada sunset, hutan pinus berumur ribuan tahun, pohon teh hijau terbaik. Surga ini telah menginspirasi lebih 20 ribu puisi dan lukisan.

Orang pasti terkesima bila menyaksikan sendiri surga seluas 154 kilometer persegi itu, dari sudut yang dijuluki “Welcome Pine”. Tempat di tengah pegunungan yang terbentuk 100 juta tahun lalu (Mesozoikum) itu merupakan bekas lautan dan sisa grasier yang membentuk gunung granit. Karena itu, Huangshan jadi pusat studi geologi, tanaman, dan monyet Tibet (Tibetan macaques). Unesco mencatatnya sebagai warisan dunia (1999), dan saudara kembar Jungfrau di Alpen Swiss (2002).

Filosofi Gunung Kuning (Yellow Mountain) ini tumbuh dari sejarah Dinasti Qing. Raja bermoral luhur, diyakini naik ke surga dan menemukan pil keabadian di sini.

Undakan tebing

Pegunungan Huangshan memiliki tiga puncak tertinggi: Lotus Peak (1.864 m), Bright Summit Peak (1.840 m), Celestial Peak (1.829 m). Turis lazimnya mendaki puncak kedua yang di atasnya ada Hotel Guang Ming Ding, tarifnya 4.000 RMB (Rp 6 juta) per malam.

Dari Wuxie, kota terdekat di kaki gunung, kita mesti dua kali naik bus menuju stasiun kereta gantung lalu singgah di terminal, masih beberapa ratus meter mendaki lagi untuk tiba di hotel terbawah. Tarif termurah di pos sebelum mendaki Huangshan sekitar Rp 600 ribu.

Untuk mencapai hotel tak ada pilihan kecuali berjalan menaiki undakan yang dipahat pada tebing gunung. Bila tak kuat mendaki, tersedia tandu (sedan chair) dengan ongkos Rp 400 ribuan.

Bulan Maret, suhu di kaki gunung sekitar 5 derajat. Perlu pakaian rangkap tiga ditambah sarung tangan, syal, dan topi. Embusan angin terasa dingin menusuk. Tajamnya cuaca menjadi batu ujian pertama ketahanan fisik karena suhu di malam hari mencapai 3 derajat, atau lebih menggigit lagi.

Sol sepatu empuk

Surga Hangsan1Perlu waktu sekitar dua jam dari hotel untuk mendaki ke Bright Summit, setelah melangkah lebih dari tujuh ratus undakan batu yang dirancang aman bagi pejalan kaki, dan terpelihara kebersihannya. Setiap seratus meter tersedia tempat duduk, tetapi waktu tempuh jadi lebih lama bila Bering rehat.

Di setiap undakan kita bisa melihat hamparan awan dan pepohonan purba di kiri dan kanan, selain puluhan bukit dan gunung merumpun dengan panorama yang tak pernah sama. Sesekali angin keras menerpa, ditingkahi kicau burung gunung dan desis suara semesta. Kita serasa terkurung dalam sungkup lemari es.

Selama mendaki, napas tersengal dan tungkai makin berat melangkah. Mendaki menjadi takaran latihan fisik yang berat. Ketangguhan jantung dan paru-paru jelas diuji.

Perlu kecukupan tangkapan napas karena udara gunung lebih tipis kandungan oksigennya, agar jantung tak kekurangan bahan bakar. Untuk itu, butuh bernapas lebih dalam dan panjang. Kendati jantung kuat, bila otot tungkai lemah, hasilnya akan sama payahnya. Juga perlu keseimbangan tubuh supaya tak terantuk atau terkilir saat mendaki.

Yang jantungnya bermasalah jangan memaksakan diri kalau debaran jantung berlebihan dan napas tersendat. Serangan jantung dapat terjadi sewaktu-waktu, jadi perlu siaga obat.

Yang juga penting, sepatu bersol empuk. Pilihlah sepatu olahraga dengan konstruksi sesuai anatomi kaki agar tidak mencederai. Sepatu beralas keras bikin sendi lutut dan pinggang berisiko cedera.

Rasa letih dan nyeri bila memakai alas kaki bersol keras muncul sebagai akibat benturan antarsendi saat naik-turun undakan.

Jangan malas minum

Udara kelewat dingin bikin kurang selera minum. Hal ini bisa berisiko dehidrasi. Kendati tidak haus, tak boleh kurang minum. Demikian pula makan. Perlu cukup kalori karena energi yang terbuang selama mendaki. Selain cukup porsi, juga harus memenuhi kelengkapan gizi. Jangan takut makan daging, ikan, dan telur untuk menjaga stamina.

Imbangi dengan obat antilemak jika perlu, pengencer darah, obat kencing manis, atau darah tinggi. Bila perlu konsumsi multivitamin. Hawa dingin menusuk membuat badan rentan masuk angin. Ada baiknya minum yang serba hangat dan balurkan obat gosok.

Jangan sampai kurang tidur menjelang pendakian karena akan melemahkan fisik dan berisiko jatuh sakit. Stresor fisik selama mendaki menambah kerentanan terserang herpes badan (zoster) dan herpes simpleks (bibir-mulut).

Mendaki gunung terindah di dunia ini bisa dijadikan uji kebugaran. Kalau jantung berulah, ini pembuktian terbalik bahwa jantung sudah bermasalah, sehingga wajib memeriksanya lebih lanjut.

Kemolekan Pegunungan Kuning menguji ketahanan fisik, juga menghibur batin. Karena itu, kalau ke Cina mampirlah ke Huangshan. Baranqkali seperti itulah surqa.

Sumber: Senior