Museum Tekstil yang berada di jalan KS Tubun No 4 Palmerah, Jakarta Barat merupakan tempat menyimpan koleksi benda-benda antik dan bersejarah,saat ini Museum Tekstil yang juga sebagai kebanggaan masyarakat Jakarta terlihat jauh berbeda dari sebelumnya yang sangat memprihatinkan. Di dalamnya terlihat kurang terawat dan terlihat sangat kumuh.

Banyaknya pedagang kaki lima (PKL) yang memenuhi trotoar museum sehingga bangunan bersejarah yang kita banggakan itu terhalang oleh kehadiran lapak pedagang kaki lima (PKL) hal ini membuat minat pengunjung yang ingin melihat kekayaan tekstil tanah air berkurang

Namun sekarang Museum Tekstil terlihat jauh berbeda, banyak dilakukan perbaikan baik disisi bangunannya maupuan perluasan sarana parkir kendaraan roda empat, bus dan sepeda motor.

Menurut Eko Hartoyo, Kasie Pameran dan Edukasi Museum Tekstil Jakarta kepada LIcom mengatakan, di Museum Tekstil ini sering ada kunjungan dari wisatawan mancanegara untuk mengetahui lebih dekat keberadaan perstekstilan di tanah air. Namun, banyak keluhan dari pengunjung sulitnya akses masuk ke Museum lantaran jalan menuju museum menyempit karena adanya lapak-lapak pedagang kaki lima .

”Dengan adanya penertiban kepada pedagang kaki lima ini diharapkan keindahan bangunan kuno museum tekstil ini bisa terlihat dari luar sehingga bisa menarik minat pengunjung agar datang ke museum tekstil,” ujarnya, beberapa waktu lalu.

Meski sampai saat ini sebagian pedagang masih saja berjualan di atas trotoar depan museum namun diharapkan dalam waktu dekat para pedagang bisa pindah dengan kesadaran sendiri tanpa harus dipaksa. Diatas trotoar nantinya akan di isi dengan pot bunga.

Jika kondisi museum tekstil terlihat lebih rapi dan bersih tentunya akan membuat rasa aman dan nyaman bagi pengunjung museum, dan kedepannya membuat kunjungan ke Museum tekstil akan meningkat. kasiyanto/LI-08

Sumber: lensaindonesia.com