1. KLENTENG GEDUNG BATU

Klenteng Gedung Batu atau Sam Poo Kong adalah tempat yang unik karena tempat peribadatan bagi umat Tri Dharma tetapi yang datang berziarah pemeluk agama lain, keberadaan klenteng ini tidak bisa dilepaskan dari sosok pelaut besar ,

Laksamana Cheng Hoo yang hidup pada zaman kaisar ketiga Dinasti Ming yaitu Zhu De, sang laksamana kemudian mendapatkan gelar Sam Poo Tay Djien, untuk menghormatinya didirikan tempat ibadah klenteng Gedung Batu atau disebut juga Sam Poo Kong.

Setiap tahun di klenteng ini diperingati Pendaratan Laksamana Cheng Ho, yang untuk tahun 2005 diperingati secara besar-besaran dengan tujuan untuk melestarikan kebudayaan sekaligus menarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri. Perayaan dilakukan dengan menggelar ritual mengarak patung Sam Poo Tay Djien dari kelenteng Tay Kek Sie di gang Lombok ke gedung Batu ke klenteng Gedung Batu.

2. GEREJA BLENDUK

Merupakan bangunan yang memiliki Gaya arsitektur Phantheon yang dibangun pada tahun 1750 dan dipugar tahun 1894 oleh HPA. De Widle dan Westmas. Gereja tersebut terletak di jalan Letjen Suprapto No. 30, nama asli dari gereja tersebut adalah Gereja Emmanuel, tetapi karena bentuknya yang berkubah cembung sehingga gereja ini dikenal dengan nama Gereja Blenduk. Yang menarik dari gereja ini adalah interior dan susunan Orgel masih asli sejak pendeta pertama Johanes Wihelkmus Semkar dari Tahun 1753-1760. Sebagai salah satu bangunan kuno di lingkungan Kota Lama bangunan ini bisa dikunjungi setiap hari.

3. VIHARA BUDDHAGAYA

Vihara yang dulu dikenal dengan nama Vihara Watugong, karena letaknya di daerah Watugong Semarang ini adalah vihara yang pertama di Indonesia yang berdiri pada tahun 1957. Atas prakarsa Po Soen Ko, saat ini telah dibangun Pagoda dengan ketinggian 45 m dengan nama Pagoda Avalokitesvara. Pagoda yang tertinggi di Indonesia ini memiliki tujuh lapis tingkat, yang didalamnya terdapat sebuah patung Budha raksasa yang bersemedi dan patung Dewi Kwan Im di dinding lantai pertama yang menghadap empat penjuru mata angin. Sering disebut pula sebagai Pagoda Metakaruna, dengan meta berarti cinta kasih dan karuna adalah kasing sayang, keduanya merupakan landasan pembentukan moralitas umat Budha.

4. VIHARA MAHAVIRA

Vihara yang dibangun mulai akhir tahun 2001 di atas lahan seluas 1.688 ha ini memiliki nama lengkap Vihara Mahavira Graha. Sering disebut-sebut pula sebagai vihara terbesar di Jawa Tengah, yang terdiri atas tujuh lantai, dan dengan keunikannya memiliki 88 arca Budha dalam posisi abayamudra dan 32 arca Avalokitesvara (Kwan Im) yang menghiasi sekeliling vihara. Selain untuk tempat beribadah, dimaksudkan pula sebagai tempat pendidikan calon bhiksu dari aliran Mahayana.

5. MASJID MENARA

Dinamakan mesjid Menara karena menara mesjid ini bentuknya seperti mercu suar, dan ini menjadi penanda untuk kawasan jalan Layur, mesjid menara didirikan oleh saudagar sekaligus ulama dari Yaman yang datang ke Semarang sambil berdagang namanya Abah Bani Hasyim, mesjid Menara didirikan pada tahun 1802, dengan menara ala mercu suar setinggi hampir 21 meter. Namun karena pernah tersambar petir maka tinggi menara kini tinggal 13 meter. Konon bentuk menara dengan kap bercorak Mongolia seperti itu hanya ada di mesjid-mesjid Malaysia.

6. MASJID AGUNG JAWA TENGAH (MAJT)

Masjid Agung Jawa Tengah (MAJT) berlokasi di Jalan Gajah Raya dan telah disremikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, ditinjau dari segi arsitekturnya sungguh membanggakan, dengan bangunannya meneladani prinsip gugus model kluster dari Masjid Nabawi di Madinah. Bentuk penampilan arsitekturnya merupakan gubahan baru yang mengambil model dari tradisi masjid para wali dengan corak universal arsitektur Islam pada bangunan pusatnya dengan menonjolkan kubah utama yang dilengkapi dengan minaret runcing menjulang di keempat sisinya.

Masjid beserta fasilitas pendukungnya menempati tanah bandha Masjid Agung Semarang seluas 10 ha di Kelurahan Sambirejo, Kecamatan Gayamsari, Kota Semarang. Masjid itu mampu menampung jamaah lebih kurang 13.000 orang. Berdasarkan tata ruang, dalam bangunan masjid tersebut terdapat ruang shalat, tempat berwudhu, ruang kantor, ruang kursus dan pelatihan, ruang perpustakaan, ruang akad nikah dan auditorium.