Setiap orang pasti punya selera masing-masing dalam memilih tempat untuk bertamasya. Sekarang, banyak berkembang konsep “desa wisata”. Sebuah kawasan wisata yang mengajak pengunjungnya menikmati suasana pedesaan sekaligus menjadi bagian dari masyarakatnya.

Keberadaan desa wisata bak oase bagi masyarakat perkotaan. Ditengah makin sumpeknya lingkungan kota ditimpa tingkat polusi yang mengkhawatirkan, maka kebutuhan menikmati lingkungan asri dan menghirup udara segar menjadi keharusan.

Desa wisata menawarkan sebuah petualangan yang tak hanya menyenangkan, tapi juga mengajak pengunjungnya untuk sadar lingkungan hidup sehat dan alami.

Menikmati suasana alam pedesaaan yang hijau dengan segala aktivitasnya yang tradisional bisa menjadi cara mujarab penyegaran diri, terutama bagi mereka yang sehari-hari sibuk dengan rutinitas yang padat dan menguras tenaga dan pikiran.

Di desa wisata, pengunjung dapat merasakan bagaimana membajak sawah, menanam padi atau menggembala hewan ternak. Juga, dapat mencicipi makanan dengan menu tradisional.

Bagi masyarakat desa, berkembangnya konsep desa sebagai obyek wisata akan memberi dampak positif, terutama dari sisi ekonomi. Paling tidak menambah penghasilan warganya. Desa wisata mandiri dapat terwujud cukup dengan mengandalkan sumber daya alam maupun sumber daya manusia (SDM) setempat.

Masyarakat sekitar bisa meningkatkan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) secara mandiri pula, misalkan dengan memebuat kerajinan tangan sebagai cenderamata yang dijual kepada pengunjung. Bahkan, dapat menjadikan rumahnya sebagai homestay para wisatawan yang bertandang ke desanya.

Alam indah nan elok yang dimiliki Indonesia menjadi keunggulan tersendiri. Artinya, tanpa rekayasa setiap daerah memiliki potensi untuk bisa di kembangkan menjadi desa wisata. Jawa Tengah dan Yogyakarta adalah dua provinsi yang masyarakatnya sudah cukup banyak memanfaatkan keindahan dan keasriannya untuk menggulirkan industri pariwisata.

Dua provinsi ini menumbuhkan kawasan yang mengembangkan wisata pedesaan. Bahkan di Sleman, Yogyakarta upaya memajukan kawasan desa wisata aktif dilakukan, diantaranya dengan adanya Festival Desa Wisata yang diselenggarakan Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman bekerja sama dengan Forum Komunikasi Desa Wisata Kabupaten Sleman.

Di Sleman, sudah tecatat beberapa desa yang dikembangkan menjadi desa wisata seperti Desa Wisata Pentingsari, Desa Wisata Ketingan, Desa Wisata Brayut, Donoharjo, Desa Wisata Kelor, Desa Wisata Trumpon, Desa Wisata Tanjung, dan Desa Wisata Kembang Arum.

Masih diYogyakarta, tepatnya di Gunung Kidul, paling tidak ada beberapa pilihan desa wisata yang bisa di kunjungi yakni Desa Wonosadi di Kecamatan Ngawen, Dusun Bobung Putat di Kecamatan Patuk, Dusun Garotan Bendung dan Dusun Mojo di Kecamatan Semanu.

Sementara di Jawa Tengah juga banyak pilihan tempat yang bisa dipilih untuk wisatawan menikmati kawasan asri desa wisata, seperti di Desa wisata Candirejo, Dieng, Duwet, Karangbanjar, Karimunjawa, Ketenger, Selo, dan Desa Wisata Kopeng.

Keragaman budaya masayarakat pedesaan yang memiliki keunikannya menjadi nilai tambah yang memikat. Karena, selain dapat menawarkan keindahan alam, wisata pedesaan juga mengenalkan budaya dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat setiap desa, termasuk seni budaya tradisionalnya. Anda tertarik? Segera berkemas dan selami begitu serunya menjadi orang desa.

Sumber: Majalah Travel Club